harapanrakyat.com,- Sudah puluhan tahun, pesawahan seluas ribuan hektare di tiga desa Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, terus dilanda banjir. Dampaknya bukan hanya kerugian ekonomi, tetapi juga ancaman serius terhadap ketahanan pangan warga. Tidak ada solusi yang kongkrit bertahun-tahun, mendorong Kuwu Desa Paledah meminta bantuan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Wilayah yang terdampak banjir meliputi 500 hektare sawah di Desa Paledah, 350 hektare di Desa Maruyungsari, dan 550 hektare lahan pertanian dan permukiman di Desa Sukanagara, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran. Selama musim hujan, air kerap menggenangi area ini, membuat aktivitas bertani lumpuh total.
Baca Juga: Banjir Terjang Pangandaran, Dua Sekolah Terendam
Kepala Desa (Kuwu) Paledah, Yanto, menyebut bencana banjir ini sudah terjadi sejak lama dan belum pernah ada penyelesaian konkret.
“Banjir ini sudah terjadi sejak saya lahir. Warga sudah jenuh karena sawah mereka tak bisa ditanami. Banyak yang terpaksa beralih profesi menjadi buruh, pengrajin bata merah, bahkan merantau keluar daerah,” ujar Yanto, Selasa (27/5/2025).
Menurut Yanto, hampir 75 persen warga Desa Paledah kini terdampak secara ekonomi dan kekurangan pangan.
“Setiap musim hujan, sekitar 500 hektare sawah kami terendam. Kami sudah coba berbagai cara, tapi Pemerintah Desa tidak mampu menangani sendiri. Sudah berkali-kali kami ajukan ke Pemda, PUPR, PSDA, hingga BBWS, tapi hasilnya belum maksimal,” tambahnya.
Yanto secara khusus memohon perhatian dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, terutama kepada Gubernur Jabar, Kang Dedi Mulyadi (KDM), untuk segera turun ke lokasi. Yanto meminta KDM membantu menyelesaikan permasalahan banjir yang telah berlangsung selama puluhan tahun.
“Kami mohon Bapak Aing KDM bisa meninjau langsung. Tidak hanya Desa Paledah, tapi juga Maruyungsari dan Sukanagara yang juga terdampak. Sudah banyak pejabat datang, termasuk Pak UU Ruzhanul Ulum waktu jadi Wakil Gubernur tahun 2015, menjanjikan pembangunan embung atau waduk, tapi sampai hari ini belum terealisasi,” jelasnya.
Yanto meyakini, pembangunan infrastruktur seperti waduk tidak hanya bisa mengatasi banjir, tetapi juga membuka potensi wisata dan membantu petani kembali panen.
Baca Juga: Bupati Pangandaran Janji Atasi Banjir di Maruyungsari, Petani Masih Kecewa
“Warga kami sangat butuh solusi nyata, bukan hanya kunjungan dan janji. Kami butuh embung, waduk, atau apapun yang bisa menghentikan banjir ini,” pungkasnya. (Madlani/R7/HR-Online/Editor-Ndu)