Senin, Juni 2, 2025
BerandaBerita TerbaruSejarah Gunung Katu Malang, Pendarmaan Rangga Rajasa

Sejarah Gunung Katu Malang, Pendarmaan Rangga Rajasa

Gunung Katu Malang merupakan salah satu destinasi yang menghadirkan perpaduan unik antara keindahan alam dan nilai sejarah yang sarat makna. Bukan hanya menyuguhkan pemandangan eksotis yang memikat, menurut catatan sejarah Indonesia tempat rupanya ini juga menyimpan berbagai misteri yang menarik untuk kita telusuri. Salah satunya adalah teori Kagenengan yang mengaitkan topografi puncak Gunung Katu dengan situs bersejarah yang penuh makna simbolik. 

Baca Juga: Sejarah Gunung Parang Purwakarta yang Penuh Mitos

Gunung Katu juga terkenal dengan nama Rabut, sebagaimana tertera dalam naskah kuno Pararaton. Di mana diceritakan bahwa Sang Rajasa Batara Amurwabhumi didharmakan di tempat ini. Keberadaan Gunung Katu menjadi saksi bisu dari jejak sejarah masa lampau yang berpadu harmonis dengan pesona alam yang menakjubkan.

Gunung Katu Malang dan Sejarahnya

Gunung Katu atau Rabut Katu/Bukit Katu dalam Kitab Pararaton menjadi tempat bersejarah, dimana Ken Angrok dinobatkan sebagai anak Brahmana. Kemudian banyak yang mengagungkan Ken Angrok sebagai bapak dari raja-raja. Namun hingga kini sejarah dan misteri dari Gunung Katu masih penuh ragam pendapat.

Misteri Ken Arok

Dalam sejarah Singasari dan Majapahit, pendharmaan para raja biasanya dalam bentuk arca dewa. Kemudian untuk mengenangnya dibuatkan candi pemujaan.

Jumlah candi yang berfungsi sebagai pendharmaan arwah raja berdasarkan Nagarakretagama pada tahun 1365 berjumlah 27. Namun dari jumlah tersebut tidak semua berdiri utuh, salah satunya candi di Kagenengan atau terkenal sebagai pendarmaan Rangga Rajasa (Ken Angrok).

Keberadaan candi di Kagenengan ini tak hanya bersumber dari Nagarakretagama. Karena dalam Mula-Malurung juga menyebut pedharmaan Angrok.

Kesimpulan Kagenengan berada di Malang Raya dengan mengaitkan rincian catatan perjalanan Hayam Wuruk yang ada dalam naskah Nagarakretagama. Kunjungan raja Majapahit dalam periode yang sama ke Kagenengan untuk menziarahi candi-candi para leluhur.

Di Malang Raya sendiri terdapat beberapa tempat Kagenengan yang menurut dugaan menjadi makam Ken Arok. Hal ini semakin kuat dengan penemuan koin jaman dinasti Song.

Pendharmaan Ken Arok

Jika mengarah pada topografi, teori Kagenengan ini mengarah di puncak Gunung Katu. Kemudian di Pararaton menyebutkan di Rabut Katu zaman dahulu banyak yang menangkap burung. Hingga sekarang pun masih banyak yang menangkap burung.

Nama Katu ini berasal dari pohon katu yang besar sebagai rumah burung. Kemungkinan pohon katu di puncak Gunung Katu Malang adalah tanaman endemik.

Banyaknya pohon katu yang tumbuh di gunung tersebut bisa menjadi alasan penamaan Gunung Katu yang hingga sekarang terus masyarakat gunakan. Namun pohon tersebut kini sudah ditebang.

Baca Juga: Sejarah Jampang Sukabumi, Dulunya Ternyata Dasar Laut

Dianggap Suci

Dahulu, banyak yang menganggap Gunung Katu ini suci. Gunung ini merupakan anak Gunung Kawi, pecahan Gunung Meru.

Penemuan arkeologis berupa arca Nandi berbentuk lembu dalam mitologi Hindu sebagai kendaraan Siwa, memperkuat teori Kagenengan. Arca di puncak gunung tersebut banyak yang menyebut Reco Banteng.

Selain itu, terdapat pedestal arca dengan ukuran besar. Namun arca yang ada di atasnya tidak ada, kemungkinan sudah hilang atau terguling ke bawah yang tersisa bagian kakinya saja.

Menariknya lagi, terdapat temuan lagi di beberapa titik di lerengnya. Hal tersebut mengorientasikan arah temuan selalu menuju puncak.

Kemudian penemuan material bata yang runtuh hingga bagian lereng Gunung Katu. Sehingga bisa jadi situs yang ada di lokasi tersebut merupakan kompleks bangunan candi.

Akan tetapi, peninggalan tersebut tak utuh lagi karena kondisi geografisnya. Terlebih lagi Malang yang rawan gempa membuat situs roboh dan terguling ke tebing. Bagian lereng timur sangat terjal, jika sampai terguling maka akan masuk lembah.

Dengan berasumsi wilayah Kagenengan mencakup wilayah di sekitar Gunung Katu dan berkembang menjadi banyak desa. Sehingga kemungkinan puncak Gunung Katu sebagai lokasi berdirinya candi pendharmaan Ken Arok.

Pesona Mistis Gunung Katu Malang

Bagi para petualang, Gunung Katu menawarkan hamparan hijau dan aroma segar pepohonan. Udara sejuk dan tenang dapat menciptakan suasana damai dan segar.

Selain itu, terdapat daya tarik keberadaan artefak-artefak kuno. Salah satunya adalah saksi bisu dari masa lalu berupa pecahan batu candi. Fragmen-fragmen tersebut memberikan sentuhan magis.

Medan pendakian Gunung katu cukup menantang. Menariknya lagi, masih terdapat komunitas jaringan Jawa Kawi yang melakukan Caru, yakni upacara menyelaraskan dengan alam alam semesta dan jejak leluhur Malang. Upacara ini untuk mengingatkan agar senantiasa menjaga keharmonisan antara manusia dan alam semesta.

Baca Juga: Sejarah Mata Air Senjoyo Salatiga, Kisah Raja Sanjaya hingga Jaka Tingkir

Caru dilaksanakan pada Singasari Jayanti di Gunung Katu, dusun Sumberpang, Sumbersuko, Wagir, Malang. Adanya upacara ini bertujuan untuk menanamkan nilai luhur dan spiritual agar selalu menjaga dan merawat alam. (R10/HR-Online)

Fenomena Langka Airglow di Langit Corolado, Berhasil Diabadikan Fotografer

Fenomena Langka Airglow di Langit Corolado, Berhasil Diabadikan Fotografer

Fenomena langka airglow berhasil diabadikan oleh seorang fotografer bernama Aaron Watson di bawah langit berbintang Colorado. Ia menangkap gelombang cahaya hijau yang tampak melintasi...
Viral, Keisya Levronka dan Nyoman Paul Dikabarkan Pacaran

Viral, Keisya Levronka dan Nyoman Paul Dikabarkan Pacaran

Keisya Levronka dan Nyoman Paul berhasil membuat publik baper. Hal ini karena kedekatan keduanya tampak harmonis. Bahkan memicu dugaan keduanya tengah menjalin hubungan asmara....
Sejarah Bekasi Kota Patriot, Jejak Panjang Perjuangan dan Identitas

Sejarah Bekasi Kota Patriot, Jejak Panjang Perjuangan dan Identitas

Bekasi merupakan salah satu bagian penting dari wilayah metropolitan JABODETABEK. Kota ini terkenal sebagai pusat aktivitas industri yang terus berkembang pesat. Namun, di balik...
Mata T Rex Mungil, Berevolusi Mengimbangi Gigitan

Mata T Rex Mungil, Berevolusi Mengimbangi Gigitan

Dinosaurus Tyrannosaurus Rex atau T Rex terkenal sebagai dinosaurus dengan tangan mungil dan bertaring mematikan. Selain itu, mata T Rex ini kecil, jauh lebih...
Perjuangan Membanggakan Atlet Panjat Tebing Ciamis Raisa Nadira di Kejurprov Jabar

Perjuangan Membanggakan Atlet Panjat Tebing Ciamis Raisa Nadira di Kejurprov Jabar

harapanrakyat.com,- Raisa Nadira atlet panjat tebing dari Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kabupaten Ciamis menduduki ranking keenam dalam babak final Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) tahun...
Petani Organik Ciamis Temukan Solusi Atasi Limbah Aren

Petani Organik Ciamis Temukan Solusi Atasi Limbah Aren

harapanrakyat.com,- Para petani organik di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, menemukan solusi untuk mengatasi limbah aren. Paguyuban Petani Organik Ciamis (PPOC) kerja sama dengan produsen...