Sejarah Kampung Sawah Bekasi sangatlah menarik. Kampung Sawah adalah salah satu wilayah di Bekasi dengan keunikannya. Ternyata, ada sejarah menarik dari tempat itu.
Baca Juga: Sejarah Dramaga Bogor, dari Pelabuhan Sungai hingga Pusat Pendidikan
Tidak ada salahnya memahami sejarah ini, apalagi untuk warga Bekasi sendiri. Lantas, bagaimana sebenarnya kisah di balik berdirinya tempat ini?
Ternyata Ini Sejarah Kampung Sawah Bekasi
Bekasi adalah salah satu daerah di Jawa Barat yang sangat unik. Tidak sedikit orang yang mengira bahwa Bekasi bukan bagian dari Jawa Barat. Hal itu karena lokasinya yang cukup dekat dengan Jakarta dan daerah Tangerang,
Meski begitu, Bekasi adalah bagian dari Jawa Barat. Salah satu wilayah yang menarik di Bekasi adalah Kampung Sawah. Wilayah ini berada di Kecamatan Pondok Melati, Bekasi. Menariknya, Kampung Sawah mendapat julukan “Kampung Segitiga Emas”.
Seperti pada umumnya, julukan ini muncul karena sejarah di baliknya. Meski namanya menggunakan embel-embel “kampung”, namun wilayah ini justru masuk ke wilayah administratif Kota Bekasi. Jadi, wilayah ini sudah cukup maju bahkan tidak akan menemukan area persawahan.
Dahulu Penuh Sawah
Meski saat ini area persawahan sangat sulit ditemukan, namun sejarah Kampung Sawah Bekasi penuh dengan sawah. Pada tempo dulu, wilayah ini bergelimang sawah. Karena sangat luas, para pemiliknya tidak sanggup memotong padi sendiri.
Awalnya, Kampung Sawah masuk ke wilayah Kelurahan Jatiwarna yang merupakan kampung Betawi di BEkasi. Jika bertanya-tanya, kenapa nama wilayah ini Kampung Sawah namun tidak ada sawah yang terlihat, maka jawabannya adalah karena nama ini sudah tersemat sejak zaman dulu.
Versi lain menyebut bahwa Kampung Sawah tempo dulu merupakan “kawasan pembuangan” dan merupakan tempat para buronan kriminal menyembunyikan diri. Adapan itu terjadi ratusan tahun lalu saat masa pemerintahan VOC.
Potret Keberagaman dalam Satu Keluarga
Saat berkunjung ke Kampung Sawah, jangan heran jika menemukan keluarga yang terdiri dari berbagai latar belakang suku dan agama. Keunikan inilah yang membuat Kampung Sawah sering dijuluki sebagai “Indonesia mini,” karena mencerminkan keberagaman yang ada di seluruh nusantara dalam lingkup yang lebih kecil, bahkan dalam satu keluarga.
Salah satu contoh nyata bisa kita lihat dari keluarga besar yang tinggal di sana. Sang ibu berasal dari Kampung Sawah dan merupakan bagian dari komunitas Betawi Nasrani. Ia menikah dengan seorang pria berdarah Jawa. Sementara itu, saudara-saudara sang ibu juga menikah dengan pasangan dari berbagai daerah lain seperti Betawi, Manado, NTT, Ciamis, hingga Batak. Ketika seluruh keluarga besar berkumpul, suasananya mencerminkan keragaman etnis dari Sabang sampai Merauke.
Baca Juga: Sejarah Kelapa Dua Depok, dari Wilayah Penyangga hingga Markas Elit Brimob
Keanekaragaman ini tidak hanya tampak dari sisi etnis, tetapi juga dari sisi keyakinan. Anggota keluarga besar tersebut menganut berbagai agama, mulai dari Islam, Kristen Protestan, Katolik, hingga Buddha. Menariknya, kondisi semacam ini bukan hal yang langka di Kampung Sawah, banyak keluarga di wilayah ini hidup dalam harmoni meski berbeda suku dan agama.
Julukan Segitiga Emas
Jika membahas sejarah Kampung Sawah Bekasi, maka daerah ini memiliki julukan khusus. Julukan Segitiga Emas sudah melekat sejak lama di daerah ini.
Alasan Kampung Sawah mendapat julukan ini adalah karena keberadaan tiga rumah ibadah. Ketika rumah ibadah tersebut membentuk segitiga apabila dihubungkan dengan garis. Inilah yang membuat daerah tersebut terkenal sebagai Segitigas Emas.
Ketiga rumah ibadah tersebut adalah Gereja Katolik Santo Servatius, Gereja Kristen Pasundan dan juga Masjid Agung Al Jauhar Yasfi. Lokasi ketiganya bahkan juga berdekatan dengan jarak hanya sekitar 50 sampai 100 meter antar bangunan. Keberadan tiga rumah ibadah tersebut juga menjadi simbol toleransi beragama.
Seperti yang diketahui, area Kampung Sawah memang mayoritas Muslim. Bahkan, awalnya daerah ini berpenduduk Betawi yang lekat dengan agama Islam. Tidak heran jika penyebaran Islam di wilayah banyak tokoh Betawi yang mempelajari agama Islam.
Dua gereja di area ini bahkan sudah berusia lebih dari satu abad. Keduanya menyimbolkan masyarakat di area tersebut memeluk agama Katolik dan Kristen.
Apakah Bagian dari Betawi?
Sejarah Kampung Sawah Bekasi ini ternyata masih termasuk dalam bagian etnis Betawi. Namun, di lain mereka juga memiliki perbedaan kebudayaan dengan Suku Betawi Tengah dan Betawi Pinggir. Sebagian orang Betawi di Kampung Sawah juga identik dengan agama Islam.
Budaya setempat di Kampung Sawah justru lebih banyak bersumber dari ajaran Buhun dan Kristen. Hal ini karena agama asli orang Kampung Sawah adalah Buhun dan Kristen yang telah ada sejak abad ke-10.
Meski begitu, masyarakat sekitar masih menggunakan atribut baju koko, peci, hingga sarung sebagai simbol kebudayaan Betawi. Sementara itu, masyarakat Betawi Muslim menganggap atribut tersebut sebagai bentuk kelekatan, baik secara budaya Betawi maupun Islam.
Dengan begitu, daerah ini memang sangat unik dan tidak biasa. Kampung Sawah kini sudah menjadi area Kota yang maju di Bekasi. Walaupun sudah semakin modern, namun tidak akan bisa menghapus sejarah panjang tempat ini.
Lokasi Kampung Sawah dengan julukannya yang unik memang sangat menarik. Ternyata, ada sejarah panjang di balik penamaan dan julukan tersebut. Hingga kini, Kampung Sawah masih mendapat julukan yang sama.
Baca Juga: Sejarah Masjid Pathok Negoro, Jejak Langkah Kraton
Itulah sejarah Kampung Sawah Bekasi yang harus diketahui. Wilayah ini merupakan bagian dari Jawa Barat. Meski begitu, banyak orang Betawi di Kampung Sawah dan mereka hidup berdampingan dengan harmonis. (R10/HR-Online)