harapanrakyat.com,- Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Banjar Jawa Barat, melakukan kunjungan dan pembinaan ke sejumlah pelaku usaha kecil pemilik produk kerajinan daerah, Sabtu (14/6/2025). Kunjungan tersebut ke 2 tempat pengrajin batik.
Baca Juga: Batik Ecoprint Kota Banjar Dihari Batik Nasional
Pertama ke rumah produk fashion batik etnik We Craft Style. Lokasinya di Jalan Raya Banjar Pangandaran Kelurahan Hegarsari, tepatnya di kawasan Tugu Pahlawan. Selain itu juga, ke pengrajin batik Ecoprint di wilayah Dusun Karangpucung, Desa Balokang serta produk minuman puding di wilayah Desa Raharja.
Dekranasda Kota Banjar Berkomitmen Bantu Pemasaran Produk Pengrajin Lokal
Pada kunjungan tersebut, Ketua Dekranasda Kota Banjar, Hetty Puspitawati Sudarsono, melihat langsung produk batik etnik hingga mencoba membuat batik Ecoprint yang berasal dari pigmen daun.
Hetty Puspitawati mengatakan, kunjungan tersebut merupakan bagian dari pembinaan dan dukungan terhadap pengrajin UMKM binaan Dekranasda.
Pembinaan terhadap pengrajin UMKM tersebut juga, bagian dari upaya mengenalkan dan mengembangkan potensi lokal daerah. Hal itu agar produk para pengrajin lebih dikenal oleh masyarakat luas.
“Kami kunjungan untuk pembinaan agar potensi produk daerah bisa dikenal luas. Kebetulan ini ada pembukaan gerai baru produk kerajinan,” kata Hetty kepada wartawan, Sabtu (14/6/2025).
Lanjutnya menegaskan, Dekranasda berkomitmen membantu pemasaran produk-produk pengrajin lokal. Seperti lewat promosi dan mengikutsertakan dalam berbagai event tingkat regional maupun nasional.
Sehingga diharapkan bisa berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat terutama para pengrajin, serta dapat mendorong sektor ekonomi usaha kecil menengah terus tumbuh dan bergeliat.
“Rencana nanti akan kami bantu untuk ikut pameran. Produk ini juga sudah beberapa kali mengikuti ajang promosi di tingkat provinsi dan nasional,” katanya.
Sementara itu Owner We Craft Style, Apriliantri mengatakan, produk kerajinan fashion karya We Craft Style di antaranya Pajamas, daster dan batik etnik serta aksesoris ikat rambut dan bando.
Adapun untuk aksesoris berupa ikat dan bandu tersebut, terbuat dari potongan bahan-bahan sisa, yang kemudian dimanfaatkan menjadi barang bernilai ekonomi.
Baca Juga: Hari Batik Sedunia, Yola Batik Kembangkan Motif Baru Khas Kota Banjar
Sementara produk fashion terbaru miliknya, yakni batik etnik perpaduan antara batik dan tenun. Bahan batik tersebut diambil dari pengrajin lokal Kota Banjar dan produk batik yang ada di daerah Jawa Barat.
“Bahan batik kita ambil dari pengrajin lokal Kota Banjar dan Jawa Barat. Pemasaran kami melalui offline dan online,” katanya. (Muhlisin/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)