harapanrakyat.com,- Beredar potongan video Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyebut Kota Banjar sebagai kota paling ripuh (susah) di Jawa Barat (Jabar). Dalam video yang beredar tersebut, nampak Kang Dedi Mulyadi (KDM) sapaan Gubernur Jabar, tengah memberikan sambutan dalam sebuah acara formal yang dihadiri oleh kepala daerah se-Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Janji Dedi Mulyadi Bikin Jalan Rusak di Kota Banjar Mulus dalam 3 Tahun
Dalam video tersebut, awalnya terdengar celetukan KDM menyebut Kabupaten Cianjur sebagai kabupaten setengah kaya.
“Terus kemudian Bandung Barat, Bandung, Cimahi dan Pangandaran kabupaten setengah sekarat. Purwakarta setengah kaya lah,” celetuknya sambil tepuk tangan kepala daerah yang hadir.
Setelah itu, KDM lantas menyebut Banjar sebagai kota paling ripuh di Jawa Barat. “Tepuk tangan buat keripuhnya. Sugan teh jadi wali kota teh teu ripuh kieu,” ujarnya.
Akademisi Respons Canda KDM Sebut Banjar Kota Paling Ripuh di Jabar
Candaan KDM tersebut pun menuai respons dari masyarakat Kota Banjar. Salah satunya adalah tokoh muslim dan akademisi STIT Muhammadiyah Banjar, Aan Alamsyah.
Menurutnya, apa yang KDM sampaikan terkait Banjar sebagai kota paling ripuh di Jabar memang sudah sesuai dengan kondisi riil saat ini. Meskipun itu apa yang Gubernur Jabar sampaikan hanya sebatas candaan. Namun, faktanya kondisi Kota Banjar menurutnya memang sedang dalam keadaan ripuh atau repot.
“Realitas di Banjar memang kalau dibilang ripuh ya memang ripuh. Karena memang anggaran APBD saja 60 persen lebih untuk belanja pegawai, dibandingkan untuk infrastruktur,” ujar Aan, Senin (9/6/2026).
Ia pun menyarankan kepada Wali Kota Banjar, supaya ke depan tidak selalu menjadi daerah yang paling ripuh. Di antaranya dengan meningkatkan perekonomian masyarakat dan membuka lapangan kerja, agar sektor daya beli terdongkrak.
Kemudian Pemerintah Kota Banjar juga perlu membuat terobosan untuk meningkatkan sektor pendapatan daerah. Sehingga APBD yang ada tidak hanya untuk belanja pegawai.
Tetapi, porsinya harus lebih besar untuk masyarakat seperti untuk mendukung pembangunan infrastruktur.
“Kemudian meningkatkan pendapatan asli daerah atau PAD ini juga harus diperhatikan. Ibaratnya jangan besar pasak daripada tiang. Porsi anggaran untuk masyarakatnya lebih kecil,” katanya.
Tanggapan Wali Kota Banjar
Sementara itu, Wali Kota Banjar, Sudarsono, menanggapi santai video yang beredar terkait Banjar sebagai kota paling ripuh di Jabar.
Menurutnya, apa yang Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sampaikan hanya bentuk candaan semata, menanggapi banyaknya warga Banjar yang masuk ke akun TikTok Gubernur.
“Masyarakat Banjar yang masuk ke TikTok Pak Gubernur itu kan banyak. Kemudian aya nu ceurik (ada yang menangis), itu mah dibuat candaan sama Pak Gub yang begitu mah,” kata Sudarsono.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Sebut Pembangunan di Jawa Barat Kacau karena Hal Ini
Lanjutnya menyebut, bahwa candaan kota paling ripuh di Jabar itu juga tidak hanya ditujukan ke Pemerintah Kota Banjar saja. Tetapi juga, untuk daerah kabupaten/kota di Jawa Barat yang kondisinya sama-sama ripuh karena pendapatan daerahnya kecil.
“Dan itu semua daerah-daerah yang ripuh yang anggarannya kecil. Pak Gubernur juga sudah menyampaikan, nanti akan membantu perbaikan jalan rusak yang ada di Banjar,” katanya. (Muhlisin/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)