harapanrakyat.com – Hari Arafah adalah hari terbaik dalam setahun, jatuh pada 9 Zulhijjah, sehari sebelum Idul Adha dan memiliki keutamaan. Pada hari ini, jamaah haji melakukan wukuf di Padang Arafah, puncak dari seluruh rangkaian ibadah haji. Namun, kemuliaannya tidak hanya berlaku bagi para hujjaj, tapi juga bagi umat Islam di seluruh dunia.
Baca Juga : Amalan Setara Haji dan Umroh Berpahala Besar
Demikian disampaikan mantan Ketua DPRD Kabupaten Bandung, Jawa Barat, periode 2019-2024, Sugianto dari Mekkah di sela menunaikan ibadah haji 2025.
“Hari Arafah memiliki keutamaan yang sangat besar. Rasulullah SAW bersabda; Tiada satu hari pun yang pada hari itu Allah SWT membebaskan hamba-Nya dari api neraka lebih banyak daripada Hari Arafah,” ungkapnya.
Doa di hari Arafah sangat dekat dengan pengabulan. Nabi SAW bersabda; Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah. Maka, manfaatkan waktu antara Ashar hingga Magrib untuk berdoa dengan khusyuk, bermunajat memohon ampun, dan memohon segala hajat dunia-akhirat.
Zikir untuk meraih keutamaan saat Hari Arafah adalah Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qadiir. “ Zikir ini dapat membantu kita untuk memperkuat iman dan meningkatkan kesadaran spiritual,” tuturnya, Kamis (5/6/2025).
Bagi yang tidak berhaji, lanjut ia, disunnahkan untuk melakukan shaum Arafah. Puasa ini dapat menghapus dosa setahun lalu dan setahun yang akan datang. Selain itu, kita juga dapat memperbanyak doa, dzikir, istighfar, taubat nasuha, membaca dan mentadabburi Alquran. Serta melakukan sedekah dan amal sosial lainnya.
“Keutamaan lainnya pada Hari Arafah adalah kesempatan besar untuk memperbarui iman, memperbaiki amal, dan memantapkan langkah menuju Allah SWT. Jangan sampai kita melewatkan kesempatan ini dengan sia-sia,” ujarnya.
Baca Juga : Anggota DPR RI Asal Jawa Barat Ini Sampaikan Dua Pesan ke Badan Pengelola Keuangan Haji
Keutamaan Hari Arafah, Inilah Nasihat Imam Ibnu Rajab
Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bandung ini juga menjelaskan mengenai nasihat Imam Ibnu Rajab saat Hari Arafah. “Siapa yang terlewat menunaikan wukuf di Arafah, hendaklah ia berdiri di hadapan Allah SWT. Dalam ketaatan sejati dimanapun ia berada,” tuturnya mengutip nasihat Imam Ibnu Rajab.
Artinya, kata ia, semua orang berkesempatan mendapatkan pahala dan ampunan besar di Hari Arafah, walau tidak hadir secara fisik di tanah suci.
Hari Arafah juga merupakan momentum untuk memperbarui tekad dan semangat dalam menjalankan ibadah dan ketaatan kepada Allah SWT. Dengan memanfaatkan waktu emas ini, Sugianto menambahkan, kita dapat meningkatkan kesadaran spiritual dan memperbaiki diri.
“Dalam memanfaatkan keutamaan Hari Arafah, kita tidak boleh melupakan pentingnya berdoa dan bermunajat kepada Allah SWT. Doa adalah senjata orang beriman, dan hari Arafah adalah waktu yang sangat tepat untuk memanjatkan doa dan permohonan kepada Allah SWT,” katanya.
Dengan demikian, keutamaan Hari Arafah adalah hari yang sangat istimewa dan penuh berkah. “Mari kita manfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Untuk memperbarui iman, memperbaiki amal, dan memantapkan langkah menuju Allah SWT,” ujarnya. (Ecep/R13/HR Online)