harapanrakyat.com,- Bencana tanah longsor di Garut, Jawa Barat, tepatnya di Kampung Kiara Rambay, Desa Girimukti, Kecamatan Cisewu, pada Rabu (25/6/2025), yang menewaskan 4 orang ternyata membawa duka mendalam bagi Sutisna.
Bocah 13 tahun itu ditinggal kedua orang tuanya karena menjadi korban dalam bencana longsor tersebut. Saat terjadi longsor, Sutisna berhasil selamat karena sedang menginap di rumah neneknya. Namun, ia kini harus hidup sebatang kara dan bingung ingin melanjutkan sekolah ke tingkat SMP.
Pihak keluarga Sutisna mengatakan, anak tersebut nyaris menjadi korban bencana tanah longsor di Garut. Pasalnya pada saat sebelum kejadian, ayah Sutisna sempat menjemput agar pulang dari rumah sang nenek.
Saat itu Sutisna menolak dan lebih memilih menginap bersama sang nenek, sehingga ia bisa selamat dari maut.
Baca Juga: Longsor Cisewu Garut, 4 Orang Tewas Tertimbun
“Pada saat kejadian Sutisna menginap di rumah neneknya sehingga ia selamat dari bencana longsor. Sutisna sempat dijemput oleh ayahnya, tapi dia tidak mau dan tetap menginap di rumah neneknya,” terang Asep, juru bicara keluarga Sutisna, Jumat (27/6/2025).
Kini Sutisna hanya diurus oleh sang nenek yang sudah tua, otomatis masa depan anak tersebut terancam. Padahal Sutisna ingin melanjutkan sekolah ke jenjang SMP.
“Pihak keluarga tetap memerlukan bantuan, karena Sutisna butuh biaya untuk masa depannya setelah orang tuanya menjadi korban bencana tanah longsor di Garut,” katanya.
Sutisna kini hanya bisa berharap ada orang yang peduli terhadap cita-citanya untuk melanjutkan sekolah. Karena jika hanya mengandalkan neneknya, tentu itu akan menjadi beban yang berat lantaran situasinya berbeda dengan kemampuan orang tuanya. (Pikpik/R3/HR-Online/Editor: Eva)