harapanrakyat.com,- Menjelang Idul Adha, petugas kesehatan hewan dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjar, Jawa Barat, melakukan pemeriksaan hewan kurban milik para peternak, Selasa (3/6/2025). Tim petugas kesehatan pun sempat menemukan adanya hewan kurban yang terindikasi penyakit mulut dan kuku (PMK).
Baca Juga: Jelang Idul Adha, Pengusaha Sapi Lokal di Kota Banjar Masih Menanti Cuan Melimpah
Petugas Kesehatan DKP3 Kota Banjar, Lela Nurlela mengatakan, menjelang Idul Adha ini pihaknya telah melakukan pemeriksaan hewan kambing dan domba.
Pemeriksaan tersebut meliputi persyaratan hewan kurban, seperti umur, kesehatan, dan vaksinasi kesehatan hewan. Jumlah hewan kurban yang diperiksa sebanyak 815 ekor sapi, sedangkan kambing, dan domba 1000 ekor.
“Pemeriksaan sudah hampir 815 ekor sapi. Dan kita masih menyisir beberapa wilayah yang belum kami periksa,” kata Lela kepada wartawan, Selasa (3/6/2025).
Lanjutnya menyebut berdasarkan hasil pemeriksaan hewan kurban, pihaknya mendapati adanya sapi baru dari luar daerah yang terindikasi PMK. Saat ini, sapi yang terindikasi PMK tersebut sudah kembali sehat.
Adapun pemeriksaan ini dilakukan sebelum pemotongan (ante mortem), dan setelah pemotongan (post mortem). Pihaknya menarget, pemeriksaan hewan kurban sebelum pemotongan tersebut, selesai sebelum pelaksanaan hari raya kurban 6 Juni mendatang.
Imbauan DKP3 Kota Banjar Usai Lakukan Pemeriksaan Hewan Kurban
Pihaknya juga mengimbau kepada peternak yang akan mengirim barang ke luar daerah, agar melengkapi persyaratan. Selain itu juga, mengakses aplikasi lalu lintas ternak melalui petugas Dinas Ketahanan Pangan Kota Banjar.
“Pemeriksaan ante mortem sudah dari dua minggu yang lalu. Target kami besok sudah kelar semua. Tinggal nanti pemeriksaan post mortem,” katanya.
“Pesan kami agar peternak yang akan menjual ke luar daerah, mengakses aplikasi melalui petugas Dinas Ketahanan Pangan Kota Banjar,” imbuhnya.
Baca Juga: Distan Kota Banjar Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Mencukupi, Jumlahnya Mencapai 8.000 Ekor
Sementara itu, salah seorang peternak sapi, Taryono mengatakan, belum lama sapi miliknya sempat terindikasi PMK. Namun setelah dilakukan pemeriksaan dan pengobatan, sekarang hewan kurban miliknya sudah kembali pulih.
Menurutnya, omzet penjualan sapi pada momen lebaran Idul Adha tahun ini sedang tidak begitu bagus. Bahkan terbilang menurun hingga 50 persen, jika dibandingkan tahun sebelumnya.
“Biasanya tahun lalu bisa sampai 100 ekor, tapi kalau sekarang menurun. Sementara ini baru 40 ekor yang sudah laku terjual,” ucapnya. (Muhlisin/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)