harapanrakyat.com – Momen Idul Adha menjadi kesempatan menjual hewan kurban. Demikian hanya yang dilakukan seorang pemuda asal Kota Bandung, Jawa Barat, Cecep Wahyudin (29). Ia memanfaatkan siaran langsung atau live streaming di media sosial untuk menjual hewan sembelih pada momen Hari Raya Idul Adha.
Saat melakukan siaran langsung, Cecep juga berinteraksi dan menyapa para penonton di media sosialnya. Tentunya, ia menawarkan hewan-hewan kurbannya yang sudah berjejeran di kandang semi permanen yang terletak di Jalan Setiabudi, Kota Bandung.
“Assalamualaikum, lur! Ieu dombana (ini dombanya). Ieu hargana genep juta (ini harganya Rp 6 juta). Leuwihan we jeung meuli kopi (beri laba sedikit buat beli kopi),” begitu kata Cecep ketika berinteraksi dengan penonton siaran langsungnya, Kamis (5/6/2025).
Cecep mengaku sudah memanfaatkan media sosialnya untuk menjual hewan kurban ini sejak dua tahun lalu. Namun, saat itu ia hanya membuat konten saja, belum melakukan siaran langsung.
“Sudah dua tahun yang lalu pakai media sosial untuk jualan hewan kurban. Tapi kalau live (siaran langsung) di media sosial, baru tahun ini,” ucapnya.
Cecep menyebut, alasannya melakukan siaran langsung di media sosial untuk menjual hewan kurban, karena sedang menjadi tren. Berkat siaran langsung di media sosial, penjualannya di tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya. Belasan hewan sembelih itu sudah laku terjual melalui siaran langsung.
“Sangat membantu dan itu berhasil menaikkan penjualan. Untuk Idul Adha tahun ini, Alhamdulillah ada kenaikan dari tahun lalu. Sudah terjual 90 ekor domba dan 10 ekor sapi. Kalau dari media sosial ada belasan yang beli,” tuturnya.
Meski begitu, Cecep tidak akan meneruskan siaran langsung penjualan hewan kurban setelah Hari Raya Iduladha selesai. Sebab, penjualan kurban ini merupakan bisnis tahunan. “Enggak, karena ini hanya bisnis tahunan. Jadi bisnis di depot itu hanya pas Iduladha aja, cuman untuk konten terus update setiap harinya,” ucapnya.
Melakukan Gimik dan Terima Tantangan Saat Menjual Hewan Kurban di Media Sosial
Ketika menjual hewan sembelih melalui siaran langsung di media sosial, Cecep menirukan dialek Bahasa Sunda di Kabupaten Garut. Hal itu lantaran sedang menjadi tren.
Baca Juga : Anggota DPR RI Asal Jawa Barat Ini Sampaikan Dua Pesan ke Badan Pengelola Keuangan Haji
Bahkan, ia sering bercanda dengan nada memaki penontonnya yang menyaksikan siaran langsung penjualan hewan kurban. Namun, ia tak benar-benar memaki-maki penonton dengan tujuan menghibur.
“Kalau live itu pengen yang unik, saya harus berperan sebagai Orang Garut, karena lagi ramai di media sosial. Jadi live-nya itu kami memaki-maki penonton,” tuturnya.
Selain itu, Cecep juga menerima tantangan dari penonton siaran langsung saat menjual hewan kurban, apabila mereka memberikan hadiah. “Ada, jadi kami ikut challenge, satu donat cium domba,” katanya. (Reza/R13/HR Online/Editor-Ecep)