harapanrakyat.com,- Puluhan aktivis dari Aliansi Panggung Rakyat (APR) di Garut, Jawa Barat menggelar aksi mimbar bebas di halaman gedung DPRD Garut. Mereka melakukan aksi orasi dan teatrikal. Mereka menuntut janji politik 100 hari pasangan Abdusy Syakur-Putri Karlina, yang belum terealisasi saat sejak kampanye, Selasa (10/6/25).
Dalam aksi itu, mereka menyatakan 16 sikap sebagai tuntutan terhadap kepala daerah yang baru itu. Di antara tuntutan itu antara lain soal reformasi birokrasi yang gagal, hingga lemahnya penegakan Peraturan Daerah (Perda).
Tak hanya itu, para aktivis juga menyorot soal janji politik Syakur – Putri. Janji tersebut adalah tentang bantuan sebesar Rp 2 juta per Kepala Keluarga (KK) miskin, yang hingga kini belum terealisasi.
Salah seorang peserta mimbar yang merupakan aktivis senior di Garut, Andreas mengatakan bahwa indikator pembangunan manusia di Garut masih rendah. Peningkatan persoalan pendidikan masyarakat jadi sorotan. Semua pihak masih belum bisa mengakses pendidikan, terutama bagi warga golongan miskin.
“Kita mengukur sebuah indikator sebuah pembangunan manusia, Kabupaten Garut masih tergolong rendah. Angka IPM belum menunjukan keberhasilan. Yang pertama pendidikan, bagaimana pendidikan bisa terakses seluruh warga Garut. Baik yang tingkat ekonomi rendah, ekonomi menengah dan ekonomi atas,” jelas Andreas.
Koordinator aksi Dera Hermana menegaskan, aksi para aktivis kali ini buka mengerahkan massa, melainkan menggelar mimbar bebas berorasi saja.
Menurutnya, Visi – misi termasuk program prioritas Bupati – wakil Garut yang baru belum ada yang terwujud. Karena itu, para aktivis berhak menagih janji politik Syakur – Putri karena telah melebihi 100 hari kerja.
“Agendanya terkait aspirasi rakyat, orasi dan aksi teatrikal. Bukan aksi massa tapi penyampaian seluruh elemen. Penyikapan 100 hari kerja Bupati Garut dan Wakil Bupati juga disampaikan. Janji Rp 2 juta per KK kita sampaikan. Karena belum terealisasi, itu kan terkait visi – misi berlaku dalam 5 tahun. Akan tetapi, ini kan program prioritas belum ada yang terwujud,” kata Dera. (Pikpik/R6/HR-Online)