Harapanrakyat.com,- Pemerintah Kabupaten Sumedang mengambil langkah serius dalam upaya menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan dengan belajar dari keberhasilan Banyumas dalam pengelolaan sampah modern.
Dalam kunjungan studi banding ke Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, rombongan yang dipimpin langsung oleh Bupati Dony Ahmad Munir meninjau dua lokasi pengelolaan sampah yang dinilai telah berhasil mengubah paradigma lama, dari sampah sebagai masalah menjadi peluang.
Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah TPA Berbasis Lingkungan dan Edukasi (TPA BLE) di Desa Wlahar Wetan. Di tempat ini, sampah yang masuk hingga 75 ton per hari tidak lagi dibuang begitu saja, tetapi diolah melalui sistem pemilahan dan teknologi pengolahan yang menghasilkan kompos, maggot, RDF (bahan bakar alternatif), hingga produk konstruksi seperti paving blok dan genting.
Semuanya didasarkan pada konsep zero waste to landfill, yakni meminimalisasi sampah yang benar-benar dibuang ke tempat akhir.
Lokasi kedua yang menjadi sorotan adalah Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kedungwaru Lor yang dikelola oleh kelompok masyarakat. Di sana, sampah rumah tangga dipilah dan diolah dengan melibatkan warga secara aktif.
Dari pencacahan hingga pengelolaan residu, proses berjalan dengan dukungan teknologi dan kesadaran kolektif masyarakat.
“Kita menyaksikan langsung bahwa pengelolaan sampah bisa menjadi motor ekonomi lokal jika dilakukan dengan benar dan melibatkan masyarakat. Banyumas sudah membuktikannya,” kata Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir dalam keterangannya, Rabu (11/6/2025).
Ia menyebutkan, bahwa pendekatan Banyumas yang memadukan teknologi dan pemberdayaan komunitas sangat relevan dengan visi Sumedang untuk membangun sistem pengelolaan sampah dari hulu ke hilir. Menurutnya, kunci keberhasilan adalah edukasi dan partisipasi aktif warga.
“Kami akan mulai dari rumah tangga. Edukasi tentang memilah sampah harus masif, karena ini pondasi dari sistem yang akan kita bangun. Sampah organik bisa diubah jadi kompos atau pakan ternak, sementara plastik bisa jadi bahan bakar industri,” tegasnya.
Baca Juga: Diduga Akibat Korsleting Listrik, Sebuah Ruko di Sumedang Ludes Terbakar, 7 Unit Damkar Dikerahkan
Sumedang Belajar Pengelolaan Sampah, Tiru Sistem Banyumas Secara Menyeluruh
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Sumedang, Wasman menambahkan, pihaknya akan meniru sistem Banyumas secara menyeluruh.
“Ini bukan lagi soal adaptasi. Kita akan adopsi penuh model Banyumas. Sistem mereka terbukti efisien dan berkelanjutan. Kita tidak akan mulai dari nol, kita mulai dari yang sudah terbukti berhasil,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya pengadaan alat seperti mesin pencacah dan conveyor, serta pembangunan ekosistem pengelolaan yang melibatkan sekolah, desa, hingga organisasi masyarakat.
Baca Juga: Kecelakaan Maut di Cimalaka Sumedang, Dua Pelajar SMK Meninggal Dunia Usai Tabrakan dengan Truk Box
“Kami akan menggandakan peralatan secara bertahap, didukung dengan edukasi habis-habisan agar masyarakat sadar pentingnya memilah sampah. Dengan dukungan semua pihak, saya yakin Sumedang bisa menjadi kabupaten pertama di Jawa Barat yang sukses seperti Banyumas,” pungkasnya. (Aang/R7/HR-Online/Editor-Ndu)