harapanrakyat.com,- Pemasangan Keramba Jaring Apung di kawasan Pantai Timur Pangandaran mendapat protes dari pengusaha wisata dan nelayan. Mereka merasa terganggu dengan adanya keramba tersebut, karena belum ada komunikasi dengan masyarakat.
Ketua Komunitas Wahana Air Pangandaran Agus Wahyu Kustiadi mengatakan, pada dasarnya ia tidak keberatan dengan pemasangan keramba jaring apung di sana. Akan tetapi, penentuan titik keramba tersebut harus menjadi pembahasan dan menyesuaikan dengan kearifan lokal.
“Dengan nelayan, dengan pengusaha watersport yang ada di sini, kita tidak menghalangi usaha siapapun, itu hak semua. Tapi harus ada komunikasi dengan masyarakat daerah,” jelasnya kepada Wartawan Selasa (8/7/2025).
Ia mengatakan, pihak perusahaan yang akan memasang keramba jaring apung, seharusnya jangan memasang patok sendiri atau mengukur sendiri. Harusnya berkoordinasi dengan masyarakat lokal. “Seolah-olah mereka memiliki kekuasaan, atau otoriter, kita tidak mau seperti itu,” ujarnya.
Lalu, sambungnya, dampak dari pemasangan keramba jaring apung itu yang harus menjadi perhatian adalah masalah estetika. Pihaknya sangat memohon kepada pihak terkait untuk mendengarkan kekhawatiran mereka. “Ya kami harap mereka bisa meninjau kembali titiknya, karena mengganggu juga,” jelasnya.
Agus mengatakan, di lokasi pemasangan keramba jaring apung itu untuk kegiatan watersport. Mereka merasa terhalangi saat melakukan kegiatan seperti banana boat. “Kalau terjadi sesuatu bagaimana, harus ada pertimbangan lagi sebelum terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan,” katanya.
Agus mengatakan sempat ada beberapa pertemuan dengan pihak perusahaan, tapi belum juga ada kesepakatan atau deadlock. Upaya konfirmasi kepada pihak perusahaan telah dilakukan, namun belum memberikan tanggapan. (Jujang/R6/HR-Online)