Sabtu, September 6, 2025
BerandaBerita JabarPolda Jabar Beberkan Kronologi Kericuhan Berebut Makan Gratis di Acara Syukuran Pernikahan...

Polda Jabar Beberkan Kronologi Kericuhan Berebut Makan Gratis di Acara Syukuran Pernikahan Wabup Garut

harapanrakyat.com,- Polda Jabar membeberkan kronologi kericuhan berebut makan gratis di acara syukuran pernikahan Wakil Bupati Garut dan Maula Akbar. Polda juga secara resmi menangani kasus yang merenggut 3 nyawa. 

Dari hasil olah TKP dan pendalaman tim Inafis pada Sabtu (19/7/25) dini hari menjadi salah satu rujukan penyidik untuk memulai penyelidikan. 

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Hendra Rochmawan mengatakan, ada event organizer (EO) yang mendapatkan mandat untuk penyelenggaraan ini. Kemudian, pihaknya akan segera menyimpulkan apakah penyelidikan ini cukup, termasuk akan memeriksa panitia selaku penyelenggara hajat pernikahan Wabup Garut

“nanti akan kita simpulkan apakah penyelidikan ini cukup, maka ini akan kita ke Polda Jawa Barat. Dari mana awalnya kasus ini terjadi, kita akan menanyakan ke panitia,” terangnya, Sabtu (19/7/25). 

Kronologi Kericuhan Berebut Makan Gratis

Hendra menambahkan, pihaknya memperkirakan akan ada penanggungjawab dari kegiatan yang mengundang banyak orang ini. Selain pihaknya akan menanyakan lebih lanjut ke berbagai pihak atas kewenangan EO. Lalu, polisi juga akan mencari informasi yang beredar bahwa panitia menjanjikan ada 5000 pack makanan gratis.

“Yang jadi penanggung jawabnya, yang pasti ini merupakan kegiatan pesta rakyat yang diselenggarakan oleh sohibul bait dan kewenangannya diberikan kepada EO. Kronologis awalnya di pendopo itu ada yang menyiapkan makanan gratis yang awal mula informasinya sebanyak 5000 pack,” imbuhnya. 

Berdasarkan pendalaman polisi, sambungnya, insiden kericuhan ini bermula saat ada antrean panjang di luar pintu gerbang bagian barat Pendopo Garut. Awalnya EO membatasi jumlah orang yang masuk, akan tetapi masyarakat yang berdatangan lebih banyak dari antren lanjutan yang masih tertahan di luar gerbang. 

Kemudian, aksi saling dorong pun terjadi ketika warga semakin pada hingga kericuhan pun tak terhindarkan.

“Masyarakat antre di luar pintu pendopo. Kemudian dari EO melakukan pengaturan dengan membatasi jumlahnya. Namun antara masyarakat yang boleh masuk dengan yang berdatangan itu jauh lebih banyak yang berasal dari luar, sehingga terjadi saling dorong,” jelasnya.

Bahkan, kata Hendra, petugas yang berjaga di acara syukuran pernikahan ini kesulitan menetralisir kericuhan karena desak-desakan telah terjadi di lapangan. Dari peristiwa ini, mayoritas para korban selamat mengeluh sakit sesak nafas serta luka-luka karena sempat terinjak-injak warga lain yang berebut masuk ke dalam area Pendopo.

“Sudah terlanjur berdesakan. Nah inilah korban tadi ada yang pingsan, pada umumnya yang kita kunjungi di RS tadi adalah sesak nafas. Kemudian yang kedua adalah terinjak-injak, pada umumnya mungkin sudah terjatuh, lalu terinjak-injak,” tutupnya. (Pikpik/R6/HR-Online)

BERITA TERBARU