harapanrakyat.com,- Pemerintah Desa Handapherang, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jabar, mengapresiasi respon Ketua Komisi B DPRD Ciamis, Awan Setiawan terkait rencana DPRD melakukan pendampingan kepada warga sekitar bendungan Leuwikeris.
Kepala Desa Handapherang Tantan Sontani menyebut, pihaknya selama ini bingung dengan kondisi masyarakat sekitar bendungan Leuwikeris. Kata Tantan, masyarakat sekitar bendungan berharap kawasan Leuwikeris bisa dijadikan objek wisata. Sehingga mampu memberdayakan ekonomi masyarakat.
“Namun kita juga bingung, potensi yang ada di sekitar bendungan Leuwikeris ini mau seperti apakan. Pihak pemerintah juga belum memberikan gambaran apapun terkait pemanfaatan wisata bendungan Leuwikeris,” ungkap Tantan, Jumat (15/8/2025).
Baca juga: Warga Hanya Kebagian Sampah dari Bendungan Leuwikeris Ciamis
Selain itu, lahan-lahan potensial untuk dijadikan tempat wisata di kawasan bendungan Leuwikeris juga milik BBWS Citanduy. Pihaknya tidak berani melangkah terlalu jauh karena takut melanggar aturan.
“Dengan adanya respon terkait Leuwikeris dari Ketua Komisi B DPRD Ciamis kemarin, tentu kami Pemdes Handapherang mengucapkan terima kasih. Mudah-mudahan nanti upaya-upaya DPRD bisa memberikan kejelasan terkait pemanfaatan wisata di lokasi bendungan Leuwikeris,” katanya.
Pihaknya sangat menunggu rencana Komisi B DPRD Ciamis melakukan kunjungan langsung ke bendungan Leuwikeris. Di Desa Handapherang saja ada 4 titik lokasi yang sebelumnya menjadi tempat melihat bendungan. Pertama di spot Manohara, Spot Raden Patih, Tenjo Reong dan Sayang Kaak.
4 lokasi itu sebelumnya ramai dikunjungi wisatawan. Meski bukan tempat wisata, namun spot-spot tersebut menjadi lokasi eksotik melihat bendungan Leuwikeris.
“Warga Handapherang di sekitar 4 lokasi itu punya harapan bisa melakukan aktivitas berdagang kembali pasca bendungan Leuwikeris diresmikan. Sekarang di lokasi-lokasi itu sudah sepi karena tidak ada fasilitas wisata. Selama ini hanya mengandalkan swadaya masyarakat,” pungkas Tantan. (Jujang/Editor Jujang)