harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memberikan teguran terhadap aksi sejumlah ibu-ibu yang lempar sampah ke gedung DPRD Jabar. Menurutnya, aksi menyampaikan pendapat adalah bagian dari hak berdemokrasi yang dijamin oleh negara.
Namun, ia mengingatkan bahwa kebebasan menyampaikan pendapat atau aspirasi tersebut sebaiknya dilakukan dengan cara yang bijak, elegan, dan tidak merugikan orang lain.
Dedi Mulyadi mengungkapkan bahwa para pengemudi ojek online (ojol) sebelumnya sudah membersihkan gedung DPRD Jabar hingga terlihat rapi dan terawat. Namun, aksi melempar sampah justru merusak hasil kerja keras tersebut.
Pernyataan itu disampaikan Gubernur Dedi Mulyadi melalui unggahan video di akun TikTok pribadinya, @dedimulyadiofficial, pada Jumat, 5 September 2025.
“Pada Emak-emak yang kemarin ngelemparin gedung DPR dengan sampah. Aduh, saya menyampaikan pendapatnya setuju, gak papa. Tapi itu gedungnya sudah dibersihkan oleh temen-temen ojol,” kata Dedi Mulyadi.
Ibu-Ibu yang Lempar Sampah ke Gedung DPRD Jawa Barat Tak Hargai Kerja Keras Ojol
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menegur aksi ibu-ibu yang melempar sampah ke gedung DPRD Jawa Barat karena menurutnya itu tidak tepat.
“Temen-temen ojol sudah membersihkan gedung DPR dan sudah mengecatnya. Tiba-tiba Emak-emak dan akang-akang, teteh-teteh melempari dengan sampah,” lanjutnya.
Menurutnya, aksi tersebut tidak sesuai dengan semangat masyarakat Jawa Barat yang dikenal memiliki budaya sopan santun dan menghargai kerja keras orang lain.
“Perasaan gak tepat deh, tidak mencerminkan spirit orang Jawa Barat,” tegasnya.
Gubernur Dedi Mulyadi juga memberi pesan agar demonstrasi tetap dilakukan dengan cara yang baik. Ia menekankan pentingnya menyampaikan aspirasi secara terbuka tanpa merusak atau mengotori fasilitas yang sudah dijaga bersama.
“Jangan lagi begitu ya. Nanti kalau mau berdemo bareng sama yang lain. Jangan sudah bersih, baru berdemo melempari sampah,” pesannya.
Baca Juga: Sampaikan 10 Tuntutan, Warga Kampung Kota Bandung ‘Hadiahi’ DPRD Jawa Barat dengan Sampah
Ia juga menyampaikan rasa keberatan atas aksi tersebut karena menambah pekerjaan bagi para ojol yang sudah bersusah payah menjaga kebersihan gedung. Menurutnya, tindakan itu seolah-olah meremehkan kerja keras yang telah dilakukan sebelumnya.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi tetap menekankan bahwa kebebasan berdemokrasi adalah hak semua warga. Namun, ia mengingatkan bahwa dalam berdemokrasi juga ada kewajiban untuk saling menghargai.
“Berdemokrasi adalah hak setiap orang, saling menghargai adalah kewajiban setiap orang,” tandas Gubernur Jabar.
Aksi Ibu-Ibu Lempar Sampah ke Gedung DPRD Jabar Turut Dicibir Warganet
Sejumlah warganet juga turut menanggapi pernyataan Gubernur Dedi Mulyadi. Banyak dari mereka yang mencibir karena merasa kecewa dengan aksi ibu-ibu tersebut karena dianggap tidak menghargai kerja keras para ojol yang sebelumnya membersihkan area gedung DPRD Jabar.
“Saya ojol sudah bersih2 di sekitar gedung sate eh besoknya banyak ibu2 yg ngotorin, ga ngehargain pisan kita, asli sakit hati pa usut saja pa,” komentar akun @di***.
Ada juga warganet yang menilai bahwa aksi melempar sampah adalah bentuk kezaliman terhadap para ojol yang sudah berkorban tenaga. Ia mengingatkan bahwa sebagai ibu-ibu seharusnya bisa memberi contoh yang baik bagi anak-anaknya.
“Ibu2 yg tanpa disadari atau disadari telah melakukan kezaliman sm ojol2 yg sudah rela beberesih, jadilah contoh yg baik buat putra putrinya, banyak cara menyampaikan kritik lebih elegan,” komentar akun @bi***.
Terdapat pula warganet yang memberi saran agar mereka yang membuang sampah bertanggung jawab dengan membersihkannya kembali.
“Pilari anu miceun runtahna (cari yang melempar sampahnya), piwarang diberesihan deui w ku aranjeunna (suruh bersihkan kembali sama mereka),” komentar akun @HF***.
Komentar lain datang dari seorang warganet yang juga berstatus ibu rumah tangga. Ia merasa kecewa karena aksi sebagian ibu-ibu tersebut justru mencoreng citra perempuan dan menambah kekacauan. Padahal menurutnya, pemerintah sudah memberikan respon terhadap aspirasi demonstrasi sebelumnya.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Minta Polisi Bebaskan Mahasiswa, Tapi Kalau Terlibat Pidana Harus Diproses
“Kita buibu harusnya lebih memberi contoh baik, bukannya nambah rusuh. Demo kan udah ada respon dan solusi dr KDM jg DPRD Bandung, mau apalagi? Kita tinggal nunggu realisasinya. Ini malah bikin rusuh. Bikin malu aja. Jangankan KDM, saya juga sebagai ema” rumahan liat tindakan ema” kaya gitu jadi kecewa. Bukannya bikin bersih dan aman ini malah nambah kerjaan dan masalah lg,” komentar akun @Na***. (Erna/R7/HR-Online/Editor-Ndu)