Asmara Abigail, artis Indonesia yang dikenal sering bermain film horor, baru-baru ini menceritakan pengalaman mengerikan saat menjadi korban phishing.
Kejadian ini bermula ketika ia selesai syuting di Bali, dan berencana mengirimkan paket untuk keperluan syuting di Takengon, Aceh Tengah.
Karena keterbatasan bagasi pesawat kecil, Asmara memutuskan untuk mengirim barang-barangnya melalui jasa logistik J&T Express.
Ia meminta bantuan orang tua dan asisten rumah tangganya untuk mengirimkan paket tersebut. Paket yang dikemas rapi dengan alamat lengkap itu kemudian dikirim.
Baca Juga: Zat Misterius Picu Euforia, Kesaksian Ini Bisa Ubah Arah Sidang Lanjutan Jonathan Frizzy!
Asmara Abigail Terima Pesan Aneh Melalui iMessage dari Nomor Tak Dikenal
Saat paket dalam perjalanan, Asmara menerima pesan aneh melalui iMessage dari nomor tidak dikenal. Pesan itu memberitahukan bahwa label pada paketnya rusak dan lokasi pengiriman tidak diketahui.
Meski merasa ada yang aneh, Asmara yang sedang terburu-buru dan panik agar paketnya cepat sampai, sehingga tidak terlalu memperhatikan kejanggalan tersebut.
Pesan itu juga memintanya mengkonfirmasi alamat dalam 24 jam dengan mengklik sebuah tautan. Tautan tersebut mengarah pada halaman pembayaran, yang mana Asmara diminta membayar biaya tambahan sekitar Rp 9.000.
Ia pun mencoba hingga lima kali karena selalu muncul notifikasi “transaksi gagal”. Tanpa disadari, semua transaksi itu berhasil dan memotong saldo dari rekeningnya. Total kerugian yang dialaminya mencapai sekitar Rp70 juta.
Pencegahan ‘Hantu’ Phishing dengan 3C
Setelah menyadari bahwa ia menjadi korban penipuan, Asmara Abigail segera menghubungi pihak J&T Express untuk mencari tahu kejelasannya.
Pihak J&T menjelaskan bahwa paketnya tidak bermasalah sama sekali, dan alamatnya jelas. Serta tidak ada pesan resmi dari mereka yang meminta pembayaran melalui iMessage.
Ternyata, pesan yang Asmara terima berasal dari nomor Filipina. Kejadian ini membuatnya sadar betapa mudahnya seseorang menjadi korban phishing ketika sedang tidak fokus.
Melihat maraknya kasus penipuan semacam ini, J&T Express meluncurkan kampanye edukasi digital untuk melindungi masyarakat.
Brand Manager J&T Express, Herline Septia, menyatakan bahwa penipuan ini tidak hanya merugikan pelanggan, tetapi juga merusak citra perusahaan.
Baca Juga: Nikita Mirzani Ancam Somasi BCA Buntut Rekening Diakses Penyidik
Bekerja sama dengan Asmara Abigail, mereka mengkampanyekan metode pencegahan 3C, yaitu Cek, Curiga, Cancel.
Artinya, selalu cek kebenaran informasi yang diterima. Curigai jika ada hal-hal yang tidak wajar, seperti pesan dari nomor tidak dikenal atau permintaan pembayaran yang tidak masuk akal. Cancel atau abaikan jika informasi tersebut terindikasi penipuan.
Dengan kampanye ini diharapkan masyarakat semakin waspada dan tidak mudah terjebak jebakan phishing yang mengatasnamakan jasa pengiriman barang. (Revi/R3/HR-Online/Editor: Eva)