harapanrakyat.com,- Kerugian akibat kebakaran gudang logistik milik DPKP (Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman) Kota Cimahi, dan sejumlah gudang lainnya di Jalan Kolonel Masturi, Kota Cimahi, Jawa Barat, pada Rabu (3/9/2025) malam ditaksir mencapai Rp 8 miliar.
Angka kerugian yang fantastis tersebut lantaran kebakaran terjadi pada gudang yang berisi sepatu, kain, makanan ringan, hingga logistik milik DPKP Kota Cimahi.
Akan tetapi, barang atau isi gudang yang terselamatkan juga diperkirakan nilainya mencapai Rp 10 miliar lebih.
Hal itu diungkapkan Kasi Pemadam dan Penyelamatan Satpol PP dan Damkar (Pemadam Kebakaran) Kota Cimahi, Aep Mulyana, Kamis (4/9/2025).
Baca Juga: 4 Bangunan Gudang di Kota Cimahi Terbakar Hebat, Api Kembali Muncul dari Gudang Arsip Milik DPKP
“Untuk bangunan nilai kerugiannya sekitar Rp 600 juta lebih, nilai kerugian barang kurang lebih mencapai Rp 7.450.000.000. Sedangkan nilai barang yang terselamatkan diperkirakan Rp 10 miliar lebih,” terangnya.
Berdasarkan hasil pendataan, lanjut Aep, hanya 1.000 meter persegi yang terbakar dari total luas keseluruhan bangunan gudang berukuran 7.000 meter persegi.
Tidak ada korban jiwa lantaran kebakaran hebat itu terjadi pada pukul 17.30 WIB, saat hampir semua karyawan sudah selesai bekerja.
“Tidak ada korban, karena terjadi setelah bubar pekerja pukul 17.30 WIB. Sementara petugas Damkar mendapatkan laporan pukul 17.47 WIB, dan tiba di lokasi kebakaran 15 menit kemudian,” tambahnya.
Proses Pemadaman Api Saat Kebakaran Gudang di Cimahi
Keterbatasan unit Damkar dan suplai air di Kota Cimahi mengakibatkan sejumlah kendala saat melakukan pemadaman.
Karena itu, untuk mempercepat proses pemadaman api, dua unit mobil Damkar milik Pemerintah Kabupaten Bandung Barat turut dikerahkan.
Bantuan lain juga datang dari mobil-mobil pengangkut air milik DKPP Kota Cimahi. Hal itu untuk memastikan suplai air terus mengalir.
“Barang yang terbakar itu merupakan bahan yang mudah terbakar. Seperti gudang ciki, kain, sepatu, dan gudang logistik DPKP. Makanya susah untuk pemadaman. Selain itu juga suplai agak terlambat,” kata Aep.
Akhirnya setelah lima jam petugas baru dapat mengendalikan api, lalu dilanjutkan dengan melakukan pendinginan. Tujuannya untuk memastikan tak ada api yang mungkin kembali menyulut kebakaran pukul 22.30 WIB.
Aep menduga, untuk sementara penyebab kebakaran berasal dari mesin boiler yang berada di gudang lain.
“Informasi dari karyawan gudang tadi, api berasal dari boiler lalu api cepat merambat ke benda lainnya. Kemungkinan dari titik gudang kain. Tapi nanti pihak kami akan melakukan pengecekan ulang,” pungkas Aep Mulyana. (Eri/R3/HR-Online/Editor: Eva)
 malam ditaksir mencapai Rp 8 miliar.){kind=link}