Minggu, September 7, 2025
BerandaBerita JabarWarga Garut Temukan Mortir Diduga Sisa Perang Dunia II di Lahan Rumah

Warga Garut Temukan Mortir Diduga Sisa Perang Dunia II di Lahan Rumah

harapanrakyat.com,- Warga Garut, Jawa Barat, dikejutkan dengan penemuan sebuah bom tua jenis mortir saat menggali tanah untuk pondasi rumah, Sabtu (6/9/2025). Mortir itu diduga peninggalan Perang Dunia II. Aparat kepolisian yang mendapat laporan itu langsung turun tangan melakukan sterilisasi lokasi demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Sebuah bom tua jenis mortir berukuran sekitar 80×15 sentimeter ditemukan warga di Kampung Leuwinanggung, Desa Paas, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut. Diduga peninggalan masa penjajahan Jepang, temuan tersebut langsung menghebohkan warga setempat.

Menurut polisi, mortir berkarat itu ditemukan di lahan milik Dedih (52). Saat menggali tanah untuk pondasi rumah bersama tukang bangunan, Dedih bersama dua saksi, Lili (65) dan Aday (60), melihat benda mencurigakan berbentuk logam besar.

“Hasil aduan dari warga, mortir tua itu ditemukan saat menggali tanah untuk pondasi rumah. Supaya tak membahayakan, petugas Polsek setempat melakukan sterilisasi,” ujar Ipda Adi Susilo, Kasi Humas Polres Garut.

Baca Juga: Warga Garut Temukan Mortir Tua di Kebun, Polda Jabar Turun Tangan Musnahkan di TKP

Sambil menunggu tim penjinak bom (Gegana) tiba, aparat TNI menjaga ketat area temuan. Mortir berukuran besar tersebut direndam dalam air untuk menjaga suhu tetap stabil, sehingga tidak menimbulkan risiko berbahaya bagi permukiman warga.

“Untuk langkahbawal, mortir yang ditemukan itu dibungkus dan juga diamankan dari lokasi. Mortir kemudian direndam dengan air untuk selanjutnya diserahkan ke tim penjinak bom,” ucapnya.

Penemuan mortir yang diduga peninggalan zaman perang dunia ke II memang sering terjadi di berbagai pelosok Garut. Hal ini menandakan tanah Garut pernah dijadikan arena peperangan ketika melawan penjajah kolonial, maupun era penjajahan Jepang. (Pikpik/R9/HR-Online/Editor-Dadang)

BERITA TERBARU