Dua pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Banjar, menunjukkan nomor urut yang mereka dapat saat Sidang Pleno pengundian dan penetapan nomor urut Calon Walikota dan Wakil Walikota Banjar, di Gedung Graha Banjar Idaman, Selasa (13/02/2018). Photo: Muhafid/HR.
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Banjar, menggelar Sidang Pleno pengundian dan penetapan nomor urut Calon Walikota dan Wakil Walikota Banjar yang berlangsung di Gedung Graha Banjar Idaman (GBI) Banjar, Selasa (13/02/2018).
Sidang pleno yang sangat ditunggu-tunggu itu dihadiri ribuan massa pendukung dari kedua pasangan calon (paslon), yakni Hj. Ade Uu Sukaesih – Nana Suryana (Asih Saenyana), dan H. Maman Suryaman – Hj. Irma Bastaman (Iman Barokah). Tak hanya itu, ratusan personel keamanan juga disiagakan guna menjaga kondusifitas pelaksanaan kegiatan tersebut.
Dari pantauan Koran HR, Ketua KPUD Kota Banjar, Dani Danial Mukhlis, langsung memimpin sidang, di dampingi para komisioner KPUD. Pada proses pengundian, kedua paslon diberikan kesempatan untuk memilih logo KPU dan logo Si Apu secara acak, yang juga disaksikan Panwaslu Kota Banjar.
Saat kedua paslon sudah memilih logo tersebut, lalu mereka diarahkan untuk mencocokkan logo ke tumpeng yang sudah dipasangi kedua logo itu. Di dalam tumpeng, terdapat nomor urut paslon yang nantinya akan digunakan pada pemilihan.
Pada saat detik-detik nomor urut hendak dibuka, seolah kedua paslon tidak sabar untuk menanti nomor yang nantinya akan dijadikan jargon oleh mereka beserta timnya masing-masing. Setelah dibuka, akhirnya paslon Asih Saenyana mendapatkan nomor urut 1, dan paslon Iman Barokah nomor urut 2. Setelah mendapatkan kepastian melalui nomor urut tersebut, tampak begitu riuh dari kedua tim paslon untuk mengabadikan moment yang sangat ditunggu-tunggu itu.
Ketua KPUD Kota Banjar, Dani Danial Mukhlis, mengatakan, dalam proses pengundian tersebut pihaknya mengusung tema kebudayaan, yang mana disimbolkan dengan mekanisme pengundian melalui tumpeng. Ia meyakinkan, bahwa dalam proses pengundian ini sangat terbuka dan fair, yang mana disaksikan oleh berbagai pihak, termasuk Panwaslu.
“Ini semua spontan. Saya kira proses pengundian ini sudah sangat fair dan tidak ada pengondisian apapun. Jadi, ini sudah jadi takdir dari kedua paslon mendapatkan nomor urut tadi,” tegasnya.
Pihaknya berharap, setelah kedua paslon mendapatkan nomor urut, mereka dapat mengambil hikmah. Terlebih nomor urut itu menjadi salah satu alat kampanye nanti yang akan digunakan oleh kedua paslon, untuk menyampaikan kepada masyarakat agar lebih paham calon yang akan dipilih.
“Pada prinsipnya, kami siap menjalankan sesuai aturan yang ada. Oleh karena itu, tidak perlu adanya kekhawatiran soal independensi kami, soal integritas kami. Karena In Shaa Alloh kami dilantik atas nama Tuhan Yang Maha Kuasa dan Tuhan Yang Maha Esa,” tandas Danial.
Sementara itu, paslon nomor urut 1, Hj. Ade Uu Sukaesih – Nana Suryana, mengaku sangat bersyukur dengan nomor yang didapatkannya. Terpenting, kata Ade, dirinya bersama pasangan calon beserta timnya terus berusaha yang terbaik untuk menjemput takdir kemenangan dalam Pilkada serentak 2018 ini.
“Kita yakin dalam berdemokrasi kali ini lebih sehat. Apalagi ini adalah bagian untuk kita membangun Kota Banjar lebih baik, yang mana perlu melalui proses yang tidak gampang. In Shaa Alloh, kami akan memberikan yang terbaik untuk Kota Banjar,” kata Hj. Ade Uu Sukaesih, di dampingi Nana Suryana beserta para simpatisannya.
Sedangkan, menurut paslon nomor urut 2, H. Maman – Irma Bastaman, bahwa dengan nomor urut 2 yang didapatkannya, ia sangat bersyukur dan ini merupakan takdir dari Tuhan. Ia mengilhami, nomor 2 merupakan balad (teman), yang mana perlu adanya keseimbangan seperti halnya dua roda motor yang ada dua.
“Intinya kita bersama tim harus tetap semangat dalam membahagiakan masyarakat Kota Banjar. Mudah-mudahan saja dengan nomor 2 ini, jika kita menang nanti bisa dua periode,” tandas Maman, bersama Hj. Irma Bastaman dan juga para pendukungnya. (Muhafid/Koran-HR)