Penebangan hutan di wilayah Cigugur, Kabupaten Pangandaran. Foto: Istimewa
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Di musim penghujan yang terjadi sejak awal tahun 2018 ini, sejumlah wilayah di Indonesia mengalami musibah bencana alam, seperti banjir maupun longsor. Termasuk juga Kabupaten Pangandaran yang masuk daerah rawan bencana, khususnya di Kecamatan Langkaplancar yang wilayahnya berupa pegunungan dan perbukitan.
Melihat alam di wilayah Langkaplancar dan sekitarnya, masyarakat berharap di musim penghujan kali ini tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seiring kondisi hutannya yang gundul karena aktivitas penebangan oleh Perum Perhutani.
Dedi Kusmana, tokoh masyarakat Langkaplancar, menyikapi hutan yang gundul dengan mengajak masyarakat untuk membenahi lingkungan melalui penanaman kembali dengan tanaman yang dapat menyerap air.
“Tentunya dengan langkah ini sebagai antisipasi kekeringan saat musim kemarai dan jika pada musim penghujan dapat meminimalisir banjir. Sebab, tanamannya dapat menyerap air,” jelasnya kepada Koran HR, Selasa (27/02/2018).
Ia menambahkan, langkah menjaga lingkungan dari berbagai bencana yang harus didukung oleh semua pihak itu, tidak lain untuk kepentingan keselamatan bersama. Apalagi, wilayah Langkaplancar dan sekitarnya yang daerahnya perbukitan perlu dijaga kelestarian alamnya.
“Minimalnya aktivitas penebangan pohon bisa dihentikan, terlebih pohon-pohon yang dapat menyerap air. Ini sudah jelas, bahwa penebangan dapat berdampak ketidakseimbangan alam. Maka dari itu, semua pihak harus memperhatikan persoalan ini agar masyarakat tidak menjadi korbannya,” tegas Dedi.
Sementara itu, Ketua Yayasan Gerakan Hejo Kabupaten Pangandaran, Daru Takik, mengungkapkan, bahwa kondisi hutan di wilayah Langkaplancar dan sekitarnya sudah banyak yang rusak. Maka dari itu, ia menghimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama masyarakat yang bertempat tinggal di lereng pegunungan atau perbukitan.
“Kami mengajak masyarakat dan semua elemen lainnya untuk menyayangi hutan dengan penghijauan kembali hutan kita yang gundul dengan penanaman pohon,” ujarnya.
Daru meminta, Pemerintah Kabupaten Pangandaran untuk segera melakukan pemetaan terkait kondisi hutan di wilayah yang kerap ditebang. Pasalnya, dengan pemetaan tersebut bisa menjadi acuan untuk langkah pencegahannya.
“Kalau sudah jelas kan tinggal kita lakukan upayanya agar musibah bencana alam itu tidak terjadi. Soalnya, hingga saat ini penebangan masih terus berlanjut,” pungkasnya. (Aceng/Koran HR)