Tim SAR gabungan tadi pagi melakukan pencarian terhadap Nenek Imoh, warga Dusun Cikalagen RT 07/RW 03 Desa Tanjungsari, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, yang dinyatakan hilang di Gunung Sawal pada Jum’at (02/03/2018) lalu. Foto: Heri Herdianto/HR
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-8
Setelah seorang nenek bernama Imoh (70), warga Dusun Cikalagen RT 07/RW 03 Desa Tanjungsari, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, dinyatakan hilang di kaki Gunung Sawal pada Jumat (02/03/2018) lalu, Tim SAR gabungan mulai hari ini diterjunkan untuk mencari korban.
Tim SAR gabungan tersebut terdiri dari SAR Jeram Seribu, Satgas Pusdalop BPBD Ciamis, PMI Ciamis, TNI, Kepolisian, RAFI dan dibantu juga oleh Masyarakat Desa Tanjungsari.
Koordinator Satgas Pusdalop BPBD Ciamis, Yayan Herdiayana, mengatakan, pihaknya baru melakukan pencarian hari ini lantaran selama dua hari terakhir terkendala curah hujan yang cukup tinggi.
” Tim SAR gabungan ini terdiri dari dua grup. Dan satu grupnya terdiri dari 10 orang. Sementara ada tambahan personil juga dari warga dan pihak aparat yang ikut melakukan pencarian,” katanya, kepada HR Online, di titik kumpul blok Sukawening kaki Gunung Sawal Senin (05/03/2018).
Yayan menjelaskan, terdapat tiga titik yang akan disisir dalam pencarian hari ini. Pertama, titik terakhir korban dilihat. Kedua, titik barang milik korban yang ditemukan. Ketiga, titik yang diprediksi belum dilewati. “Kebetulan pada pencarian yang dilakukan warga, ditemukan sehelai selendang yang diduga milik Bu Imoh,” imbuhnya.
Menurut Yayan, area yang akan dijadikan rute pencarian cukup luas. Jalur yang dilaluinya pun cukup terjal dan licin. Terlebih harus menerebos kawasan hutan yang masih dipenuhi semak belukar. “Pencarian terkendala cuaca yang kurang mendukung dan medan yang terjal. Seperti pada Senin pagi ini hujan cukup deras di Desa Tanjungsari,” ujarnya.
Yayan menambahkan dengan kondisi cuaca yang selama tiga hari terakhir ini terus diguyur hujan, diprediksi kondisi korban saat ini dalam keadaan lemah sampai tingkat kritis. Prediksi itupun jika korban tidak diganggu oleh binatang liar, seperti ular dan babi hutan. “Seperti kita ketahui bahwa di hutan gunung sawal masih banyak terdapat hewan liar yang kemungkinan akan bereaksi menyerang apabila bertemu manusia,” ujarnya.
Namun begitu, lanjut Yayan, setelah mendengar riwayat keseharian korban yang sudah biasa pergi ke hutan gunung sawal, dirinya masih optimis korban bisa bertahan sekalipun dalam kondisi lemah. “Meskipun sudah tua, Ibu Imoh ini katanya masih kuat fisiknya mendaki ke gunung sawal. Mudah-mudahan saja dia masih selamat dan bisa secepatnya kita temukan,” ungkapnya. (Her2/R2/HR-Online)