Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Lanjutkan ataupun perubahan menjadi Kota Banjar yang lebih baik lagi, dan menjamin warganya mendapat kemudahan dalam bekerja demi peningkatan kesejahteraan serta pertumbuhan ekonomi, menjadi harapan masyarakat terhadap Calon Walikota dan Wakil Walikota Banjar pada pemilihan bulan Juni 2018 mendatang.
Pelaku Usaha Kecil Menengah Mikro (UMKM) di Kota Banjar berharap, pemimpin terpilih nanti dapat memberikan kemudahan, terutama untuk penambahan modal serta proses perizinan legalitas usaha dan produk.
Seperti diungkapkan Tendi, salah seorang UMKM makanan olahan di Kecamatan Pataruman. Pria yang menggantungkan hidupnya dari memasarkan makanan olahan berupa kripik pisang ke toko-toko, atau pada event pameran di berbagai wilayah itu berharap, ke depan pemerintah bisa memberi perhatian lebih kepada para pelaku usaha kecil yang bermodal pas-pasan seperti dirinya.
“Ada keberpihakan lebih kepada pelaku UMKM, misal memperoleh kemudahan saat mengajukan pinjaman dana kepada lembaga keuangan dengan beban bunga tak terlalu tinggi. Begitu pun persoolan perizinan legalitas usaha maupun produk, tak terlalu berbelit prosesnya,” ungkap Tendi.
Harapan serupa dikatakan Veri, pedagang warungan yang juga selaku juru parkir di pasar. Menurut dia, setidaknya pemimpin yang terpilih di Pilkada 27 Juni 2018 nanti, memperhatikan kebutuhan para pedagang kecil.
“Misalnya saja ada bantuan pinjaman lunak bagi pelaku UMKM yang tidak terlalu memberatkan dirinya untuk membayar kembali,” harap Veri.
Sementara itu, seorang pemuda di Kelurahan Muktisari, Acep, menyebutkan, seyogyanya pemimpin yang amanah itu yang bisa mengayomi seluruh lapisan masyarakat. Bukan hanya seperti ujung tombak yang tajam ke atas tapi tumpul ke bawah.
“Pemimpin itu yang aspiratif dan mau mendengar keinginan warganya. Tentunya yang bisa mengembangkan daerahnya dari semua asfek. Tak peduli itu melanjutkan atau perubahan, asalkan kursi singgasana yang diperebutkan bisa dijadikan wadah untuk pengabdian kepada masyarakat seutuhnya guna kesejahteraan warganya,” ujar Acep.
Menurut dia, salah satu aspirasi yang terus didengungkan warga Muktisari adalah terkait penggantian lapang sepakbola Sanggabuana, yang sekarang ini dijadikan lahan pembangunan Rumah Sakit.
“Bisakah itu terealisasi. Lanjutkan jika itu tentang hal yang positif dan aspiratif dari masyarakat. Tapi perubahan juga bukan hal yang dilarang jika itu demi kebaikan,” tandasnya.
Acep juga mengatakan, apa yang menjadi harapan elemen masyarakat haruslah jadi bahan perenungan bagi para calon pemimpin Kota Banjar. Karena, bidang olahraga juga merupakan salah satu asfek terpenting yang bisa mengharumkan nama daerah.
Di tempat terpisah, salah seorang tokoh masyarakat di Kecamatan Langensari, Uman Sumantri, berharap, siapa pun calon pemimpin terpilih nanti bisa membawa Kota Banjar ke arah yang lebih baik lagi. Keberhasilan sektor infrastruktur yang ada harus dipertahankan.
“Membangun infrastruktur kota itu penting untuk menunjukan wajah dan identitas Banjar. Pembangunan dan perbaikan jalan, harus sekaligus sinergi dengan pembangunan tersier atau saluran pembuangannya,” ucapnya.
Begitupun fasilitas lampu PJU harus merata di setiap wilayah kecamatan. Terlebih Langensari ini sebagai kota keduanya Banjar. Menurut Uman, saat ini masih banyak ruas jalan terabaikan tanpa dilengkapi PJU, seperti jalnya Jalan Irigasi, yaitu arah Timur prapatan Pasar Langensari. (Nanks/Koran HR)