Rabu, Mei 7, 2025
BerandaBerita CiamisTradisi Ngikis dan Merlawu di Ciamis, Adat Kerajaan Galuh yang Masih Bertahan...

Tradisi Ngikis dan Merlawu di Ciamis, Adat Kerajaan Galuh yang Masih Bertahan Di Era Islam

Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Meski tradisi adat Ngikis di Desa Karangkamulyan dan tradisi adat Merlawu di Desa Kertabumi, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, digelar dalam nuansa Islam serta dalam rangka menyambut bulan suci ramadhan, namun tempat upacaranya berlokasi di situs peninggalan bersejarah era sebelum Islam atau bekas tempat peribadatan agama Hindu kuno pada era Kerajaan Galuh.

Seperti diketahui, di area situs Karangkamulyan terdapat batu menhir (batu panjang). Batu itu konon bekas peninggalan umat Hindu semasa Kerajaan Galuh. Sementara di area situs Gunung Susuru Kertabumi terdapat dolmen atau sebuah meja batu. Dolmen di Gunung Susuru itu konon pada era Hindu digunakan sebagai tempat pemujaan. Di meja batu itupun konon sebagai tempat meletakkan sesaji yang dipersembahkan kepada roh nenek moyang. Situs Gunung Susuru ini merupakan bekas peninggalan Kerajaan Galuh Kertabumi pada abad 14.

Kabid Destinasi Dinas Parawisata Kabupaten Ciamis, Budi Kurnia, mengatakan, tradisi Ngikis di Desa Karangkamulyan dan tradisi Merlawu di Desa Kertabumi memang sangat unik, karena acara bernuansa Islam digelar di area situs peninggalan sejarah masa peradaban Hindu.

“Tetapi tradisi ini bukan sengaja diciptakan seolah mengkolaborasikan Islam dan Hindu. Karena tradisi ini sudah ada sebelum era Islam masuk ke Tatar Galuh. Hanya ketika Islam mulai berkembang di wilayah Tatar Galuh pada sekitar abad 15, tradisi Ngikis dan Merlawu tetap dipertahankan sebagai budaya masyarakat setempat. Namun, tata caranya diubah dari nuasana Hindu menjadi nuansa Islam. Hal itu setelah masyarakat setempat seluruhnya beragama Islam,” terangnya.

Budi mengatakan, meski tradisi Ngikis dan Merlawu merupakan peninggalan era Hindu, namun subtansi nilainya memiliki kesamaan dengan ajaran agama Islam. “Subtansinya adalah mensucikan diri. Kebetulan umat Islam di Indonesia setiap menjelang bulan ramadhan memiliki tradisi melakukan silaturahmi untuk saling memaafkan dengan saudara, tetangga dan sesama umat muslim. Hal itu agar ibadah puasanya penuh kesucian dan kekhusyuan. Artinya, ada sisi nilai yang sama, sehingga tradisi ini masih bisa dipertahankan ketika memasuki era Islam, ” ungkapnya.

Menurut Budi, Galuh yang dimana sebagai leluhur masyarakat Ciamis, banyak mengajarkan nilai-nilai luhur tentang peradaban manusia, salah satunya tentang kebhinekaan dan toleransi.

“Saling menghargai, tolong menolong dan menjaga perdamaian antar sesama manusia tanpa memandang suku dan golongan, merupakan salah satu nilai yang diajarkan Kerajaan Galuh pada kala itu. Jadi, ketika hari ini banyak orang yang menggaungkan tentang kebhinekaan dan toleransi, Galuh sudah melakukannya sejak berabad-abad lalu,” ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, tradisi adat dalam rangka menyambut bulan suci ramadhan yang sudah berlangsung secara turun-temurun, masih terdapat di empat daerah berbeda di Kabupaten Ciamis. Bahkan, gelaran tradisi adat itu, kini tak sekedar bentuk pelestarian semata, tetapi sudah menjadi eksotika wisata budaya Ciamis.

Empat tradisi adat yang dimaksud adalah tradisi Nyepuh di Desa Ciomas Kecamatan Panjalu, tradisi Misalin di Bojongsalawe Kecamatan Cimaragas, tradisi Ngikis di Karangkamulyan Kecamatan Cijeungjing dan tradisi Merlawu di Kertabumi Kecamatan Cijeugjing.

Untuk tahun ini, dimulai dari tradisi Nyepuh di Desa Ciomas Panjalu yang sudah digelar pada tanggal 2 Mei lalu. Kemudian dilanjutkan dengan tradisi Misalin yang digelar di Patilasan Sanghiyang Cipta Permana di Galuh Salawe Kecamatan Cimaragas pada 6 Mei. Selang sehari kemudian atau tanggal 7 Mei, dilanjutkan acara Ngikis di Desa Karangkamulyaan Kecamatan Cijeugjing. Terakhir tradisi Merlawu yang digelar di Situs Gunung Susuru Desa Kertabumi Kecamatan Cijeungjing pada 8 Mei. (R2/HR-Online)

Samsung Galaxy Tab S10 FE Resmi Meluncur, Tablet Super Nyaman dengan Performa Canggih

Samsung Galaxy Tab S10 FE Resmi Meluncur, Tablet Super Nyaman dengan Performa Canggih

Samsung Galaxy Tab S10 FE dan S10 FE Plus resmi meluncur di Indonesia. Dua tablet kelas menengah dengan harga terjangkau ini menawarkan layar luas...
Fraksi PKB DPRD

Fraksi PKB DPRD Kota Banjar Minta Pemkot Perhatikan Pesantren, Desak Penerbitan Perwal

harapanrakyat.com,- Fraksi PKB DPRD Kota Banjar, Jawa Barat, meminta Pemerintah Kota Banjar, memperhatikan kemajuan lembaga pendidikan non formal pondok pesantren. Hal itu disampaikan saat memberikan...
Pemain Timnas Naturalisasi

PSSI Tegaskan Tidak Mau Menambah Pemain Timnas Naturalisasi Jelang Piala Dunia 2026, Ini Alasannya

PSSI baru saja menyampaikan kabar mengejutkan jelang laga Timnas Indonesia melawan China dalam babak Kualifikasi Piala Dunia 2026. PSSI mengambil keputusan tegas bahwa tidak...
Perplexity AI di Whatsapp, Ini Cara Kerjanya

Perplexity AI di Whatsapp, Ini Cara Kerjanya

Kehadiran teknologi kecerdasan buatan (AI) kini semakin mudah diakses, salah satunya melalui integrasi Perplexity AI di WhatsApp. Perplexity atau yang terkenal sebagai platform pencarian...
Andre Taulany Kembali Gugat Cerai Istri Setelah Sempat Ditolak Hakim

Andre Taulany Kembali Gugat Cerai Istri Setelah Sempat Ditolak Hakim

Andre Taulany kembali gugat cerai istri membuktikan bahwa ia mantap berpisah. Sebelumnya hakim menolak gugatan dari Andre. Tidak menyerah, komedian kondang tersebut memilih mengajukan...
Pertumbuhan Ekonomi

DPRD Kota Banjar Minta Pemkot Genjot Pertumbuhan Ekonomi

harapanrakyat.com,- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Banjar, Jawa Barat, melaksanakan rapat paripurna penyampaian Laporan Hasil Pembahasan Rancangan Awal RPJMD Kota Banjar tahun 2025-2029,...