Rabu, Mei 21, 2025
BerandaBerita CiamisPemakaian Kartu Tani Bikin Petani di Ciamis Merasa Ribet

Pemakaian Kartu Tani Bikin Petani di Ciamis Merasa Ribet

Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Sejumlah petani di wilayah Desa Ciakar, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, mengaku merasa ribet dengan sistem pembelian pupuk bersubsidi menggunakan fasilitas kartu tani.

Amin, petani Desa Ciakar, ketika ditemui Koran HR, Selasa (08/05/2018), mengaku, pemberlakukan sistem kartu tani dalam pembelian pupuk bersubsidi justru membuatnya merasa lebih ribet.

“Meksi pupuk bersubsidi tersedia di tingkat pengecer, tetap saja harga pupuk bersubsidi tersebut jatohnya mahal,” katanya.

Menurut Amin, petani akan mendapatkan harga pupuk bersubsidi jika membelinya dalam skala banyak atau karungan. Jika eceran, maka petani tidak mendapatkan harga pupuk bersubsidi.

“Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk urea Rp. 1.800 perkilogram, NPK Rp. 2.300 perkilogram dan SP Rp. 2.000 perkilogram. Dan fakta di lapangan, luas garapan petani umumnya di bawah 100 bata,” kata Amin.

Lebih lanjut, Amin mengungkapkan, jika petani membeli secara ecer alias tidak karungan, maka setiap masing-masing pupuk dibandrol dengan kenaikan harga sebesar Rp. 500 perkilogram dari HET.

Di tempat terpisah, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL), Rudi, ketika ditemui Koran HR, Selasa (08/05/2018), menyebutkan, petani yang hanya memiliki lahan garapan seluas 100 bata, kebutuhan pupuk urea mencapai sekitar 12 sampai 15 kilogram dan NPK antara 40 sampai 45 kilogram.

“Kalau mengacu kepada luas lahan seperti itu, maka petani tidak bisa membeli pupuk dalam skala karungan, sehingga harga yang dibadrol bukan harga bersubsidi. Belum lagi beban ongkos yang harus dikeluarkan,” katanya.

Kepala Desa Ciakar, Sulaeman Nurdjamal, ketika dimintai tanggapan, Selasa (08/05/2018), membenarkan, banyak petani mengeluhkan penggunaan kartu tani pada saat pembelian pupuk bersubsidi.

“Bagi mereka (petani), sistem pembelian pupuk bersubsidi dengan menggunakan kartu tani, justru membuat mereka merasa ribet,” katanya. (Edji/Koran HR)

Buru Bos Besar Tambang Pasir Ilegal di Desa Cidadap, Polres Tasikmalaya Komitmen Bawa Jalur Hukum Semua Orang yang Terlibat

Buru Bos Besar Tambang Pasir Ilegal di Desa Cidadap, Polres Tasikmalaya Komitmen Bawa Jalur Hukum Semua Orang yang Terlibat

harapanrakyat.com,- Satreskrim Polres Tasikmalaya tengah memburu bos besar di balik tambang pasir ilegal di Desa Cidadap, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya. Polisi saat ini sedang...
Lesti Kejora Dilaporkan ke Polisi, Diduga Langgar Hak Cipta

Lesti Kejora Dilaporkan ke Polisi, Diduga Langgar Hak Cipta

Pada Minggu, 18 Mei 2025, Lesti Kejora dilaporkan ke polisi oleh Yoni Dores. Ia merupakan pemegang hak cipta sejumlah lagu yang telah di-cover oleh...
Kabar Duka, Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia

Kabar Duka, Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia

Kabar duka kembali menyelimuti industri hiburan tanah air. Suami Najwa Shihab, Ibrahim Sjarief bin Husein Ibrahim Assegaf, meninggal dunia pada Selasa pukul 14.29 WIB...
DPRD Ciamis Dorong Kepengurusan Koperasi Merah Putih Diisi SDM Berkualitas

DPRD Ciamis Dorong Kepengurusan Koperasi Merah Putih Diisi SDM Berkualitas

harapanrakyat.com,- Anggota Komis B DPRD Ciamis, Erik Krida Setia, menyoroti pembentukan pengurus koperasi merah putih yang saat ini sedang dilakukan di setiap desa di...
Mengenal SIKN, Permudah Akses Arsip Bersejarah di Kabupaten Ciamis

Mengenal SIKN, Permudah Akses Arsip Bersejarah di Kabupaten Ciamis

harapanrakyat.com,- Masyarakat Kabupaten Ciamis kini sudah bisa mengakses berbagai arsip penting dan juga bersejarah. Hal itu bisa dilakukan melalui Sistem Informasi Kearsipan Nasional (SIKN)...
Tarif Dagang AS Mengguncang Ekspor Indonesia

Tarif AS Mengguncang Industri Ekspor, Jawa Barat Paling Terdampak, Apa Solusinya?

Harapanrakyat.com,- Tarif dagang yang ditetapkan Amerika Serikat (AS) mengguncang industri ekspor di Indonesia. Salah satu daerah yang paling terdampak adalah Jawa Barat, daerah yang...