Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Kemiskinan tetap menjadi persoalan di negeri ini. Bahkan janji pemerintah untuk mensejahterakan warga miskin ternyata hanyalah isapan jempol belaka. Faktanya, potret kemiskinan tetap muncul di tengah tengah janji-janji pemerintah.
Seperti halnya keluarga Mak Dodo, nenek jompo warga Dusun Tamansari, RT 20 RW 06, Desa Kertahayu, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis. Keluarga ini adalah sebagian potret kemiskinan yang terjadi di Kabupaten Ciamis. Di usia rentanya, Mak Dodo harus menanggung beban hidup dalam sebuah garis kemiskinan.
Saat ini, Mak Dodo hidup berdua dengan anak perempuannya yang mempunyai keterbelakangan mental. Bahkan untuk makan sehari-hari, Mak Dodo dan anaknya hanya mengandalkan belas kasihan dari tetangga. Rumah gubuk yang mereka tempati pun sudah lapuk dimakan waktu dan tak lagi nyaman untuk dihuni.
“Belum lama ini nenek pernah tertimpa oleh plafon rumah yang tiba-tiba jatuh. Saat itu nenek hendak melaksanakan sholat. Beruntung pak RT dan tetangga saat itu langsung membantu nenek dan membetulkan plafon rumah nenek yang ambruk,” terang Mak Dodo saat ditemui Koran HR di rumahnya, Selasa (15/05/2018).
Ketua RT 20, Suhindi, ketika ditemui Koran HR, Selasa (15/05/2018), membenarkan kehidupan Mak Dodo yang sangat memprihatinkan. Menurut dia, selain rumahnya yang sudah keropos, Mak Dodo juga tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah.
“Seperti BPJS ataupun KIS dia (Mak Dodo) tidak punya. Padahal kami sudah mengajukannya dari dulu. Kami selaku Ketua RT hanya bisa berharap agar pemerintah melihat kondisi Mak Dodo saat ini. Dia jelas sangat layak untuk mendapatkan bantuan,” katanya.
Di tempat terpisah, Kepala Desa Kertahayu, Saepudin, didampingi Kepala Dusun Tamansari, Kusnadi, ketika ditemui Koran HR, Selasa (15/05/2018), tidak menyangkal kondisi yang dialami Mak Dodo.
“Kondisi rumah Mak Dodo sudah keropos dan harus segera direnovasi. Untuk kartu kesehatan, kami sedang mengajukannya. Dia sudah kami daftarkan sebagai peserta KKS (kartu keluarga sehat). Mudah-mudahan bisa jadi secepatnya dan bisa dugunakan untuk berobat,” katanya. (Suherman/Koran HR)