Jumat, Mei 16, 2025
BerandaBerita PangandaranPadi Apung Percobaan Berhasil Dipanen

Padi Apung Percobaan Berhasil Dipanen

Kadis Pertanian Ciamis, Nana Supriatna bersama Sekjen IPPHTI secara seimbolik memulai panen raya padi apung di Ciganjeng Padaherang. Madlani/HR.
Kadis Pertanian Ciamis, Nana Supriatna bersama Sekjen IPPHTI secara seimbolik memulai panen raya padi apung di Ciganjeng Padaherang. Madlani/HR.

Padaherang, (harapanrakyat.com),- Upaya adaptasi petani melalui pengembangan sawah apung di kawasan banjir sebagai alternatif ketahanan pangan di Desa Ciganjeng Kec Padaherang mendapatkan apresiasi yang tinggi dari pemerintah.

Pasalnya panen raya yang dihasilkan dari percobaan tersebut sudah setara dengan pertanian konvensional pada umumnya. Panen perdana padi apung menjadi satu kebanggaan bagi Taruna Tani Mekar Bayu dan masyarakat Kec. Padaherang.

Kepala Dinas Pertanian Kab. Ciamis, Nana Supriatna, Kamis (14/30, bersama Sekretaris Jenderal Nasional Ikatan Petani Pengendali Hama Terpadu Indonesia (IPPHTI), Kustiwa Adinata, secara simbolis melakukan panen raya, dengan memotong tanaman padi.

Acara panen raya juga dihadiri Anggota DPRD Prov Jabar, H. E Kusnaedi, SH, Camat Padaherang, Dede Saeful Uyun, Polsek Padaherang, BP3K Kec. Padaherang, petani se-Kec Padaherang dan Kalipucang.

Ketua Taruna Tani Mekar Bayu, Tahmo, mengatakan, pada mulanya area pesawahan Ciganjeng, ketika musim banjir susah diprediksi. Selama itu, banyak para petani yang merugi. Dari sanalah kemudian muncul timbul gagasan dari IPPHTI melakukan percobaan padi apung dengan media rakit.

Hasilnya, sangat memuaskan. Satu rakit dapat menghasilkan 5,5 kg (430 gr/ rumpun). Bila dihitung per 100 bata, menggunakan media rakit 100 buah, menghasilkan 5,5 kwintal, dan itu setara dengan pertanian secara konvensional.

Menurut Tahmo, varietas padi yang ditanam adalah IR 64. Sistem pemupukannya menggunakna pupuk organik. Begitu juga pembasmian hama dengan cairan cairan organik. Dia akan mencoba meningkatkan produksi, karena masih ada kekurangan dalam pengelolaan padi apung.

“Ini pengalaman pertama. Kami berharap apa yang kami kerjakan bisa menjadi inspirasi bagi petani lainnya untuk menerapkan model sawah apung,” tutur Tahmo.

Sekjen Nasional IPPHTI, Kustiwa Adinata, menuturkan, pengelolaan padi apung merupakan salah satu cara mengantisipasi sempitnya lahan dan bencana banjir. Namun begitu, pihaknya akan terus berusaha untuk mengembangkannya.

Bahkan tidak hanya itu, IPPHTI juga berencana melakukan percobaan, mengkolaborasikan padi apung dengan budidaya ikan tawar. Dengan begitu, dihaapkan agar kesejahteraan (penghasilan) petani bisa meningkat.

Lebih lanjut, Kustiwa juga berterimakasih, karena pemerintah, terutama Anggota DPRD Prov Jabar, H. E Kusnaedi, SH, berkomitmen untuk membantu segi pendanaan, untuk pengembangan padi apung dan budidaya air tawar, di wilayah pertanian yang terkena dampak banjir.

Kustiwa menambahkan, agar petani di wilayah padaherang dan kalipucang mengikuti sekolah lapangan. Melalui hal itu, petani bisa belajar bagaimana beradaptasi dengan alam, khususnya dengan banjir yang kerap melanda area pesawahan Ciganjeng.

“Melawan alam memang sulit. Untuk itu perlu beradaptasi dengan membaca curah hujan, suhu udara, kelembaban, kecepatan angin dan menganalisa kalender musim. Untuk mencapai lokasi sawah apung, petani harus naik perahu menembus banjir dengan ketinggian air mencapai 70-80 sentimeter. Setelah itu, petani harus membawa tanaman tersebut ke daratan untuk memisahkan padi dengan jeraminya,” pungkasnya. (Madlani)

Penantian Panjang Terjawab, Ratusan Jemaah Haji Ciamis Kloter 32 Berangkat Menuju Makkah

Penantian Panjang Terjawab, Ratusan Jemaah Haji Ciamis Kloter 32 Berangkat Menuju Makkah

harapanrakyat.com,- Jemaah haji kloter 32 JKS asal Kabupaten Ciamis diberangkatkan menuju Asrama Haji Embarkasi Bekasi. Pemberangkatan tersebut secara langsung dilepas oleh Bupati Ciamis, Herdiat...
Pemburu Lokal Temukan Pendaki Hilang di Gunung Cikuray Garut dengan Selamat

Pemburu Lokal Temukan Pendaki Hilang di Gunung Cikuray Garut dengan Selamat

harapanrakyat.com,- Elang Guntur Pratama (16), pendaki muda asal Karawang yang hilang di Gunung Cikuray Garut, Jawa Barat, akhirnya berhasil ditemukan selamat meski mengalami luka...
Medan Terjal Tak Jadi Penghalang, Satgas TMMD dan Warga di Sumedang Kebut Pengecoran Jalan

Medan Terjal Tak Jadi Penghalang, Satgas TMMD dan Warga di Sumedang Kebut Pengecoran Jalan

harapanrakyat.com,- Medan yang berat dan cuaca yang tak bersahabat, tak menjadi penghalang semangat anggota Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 bersama warga Desa...
Ratusan Warga Murka Geruduk Tambang Pasir di Tasikmalaya, Ternyata Gegara Ini

Ratusan Warga Murka hingga Bakar Ban di Lokasi Tambang Pasir di Tasikmalaya, Ternyata Gegara Ini

harapanrakyat.com,- Ratusan warga menggeruduk lokasi tambang pasir yang diduga ilegal di Desa Cidadap, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (15/5/2025) malam. Video amarah...
Sony Xperia 1 VII Resmi Rilis, Begini Detail Spesifikasinya

Sony Xperia 1 VII Resmi Rilis, Begini Detail Spesifikasinya

Sony membuktikan eksistensinya dengan meluncurkan ponsel terbarunya, yaitu Sony Xperia 1 VII. Smartphone ini hadir membawa kamera hasil kolaborasi dengan Zeiss. HP Android terbaru...
Psikolog Sosial Dukung Dedi Mulyadi, Jelaskan Fungsi Barak Militer sebagai Solusi Remaja Bermasalah

Psikolog Sosial Dukung Dedi Mulyadi, Jelaskan Fungsi Barak Militer sebagai Solusi Remaja Bermasalah

harapanrakyat.com,- Kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terkait mengirim anak yang terlibat kenakalan remaja ke barak militer menjadi perhatian publik. Meskipun masih ada yang...