Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Manfaatkan lahan pekarangan yang kosong dengan menanam strawberry, tak disangka Sri Artini, warga Dusun Kertajaya, RT.25/11, Desa Sukahurip, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, kini mampu meraup untuk yang menggiurkan.
Saat ditemui HR Online, di pekarangan rumahnya, Senin (24/09/2018), Sri mengaku tanaman strawberry yang ia kembangkan kini sudah membuahkan hasil yang menggembirakan.
“Mulanya saya iseng manfaatkan lahan pekarangan dengan menanam beberapa pohon strawberry, saat itu hanya ada lima polybag. Karena memang awalnya juga saya sebenarnya mempunyai hobi bercocok tanam, untuk mengisi waktu luang disisi bisnis saya yang lain,” tuturnya.
Setelah lima pohon strawberry mulai tumbuh, Sri mengaku sempat kebingungan mengenai cara perawatan pohon buah tersebut. Ia pun kemudian membuka internet untuk mencari cara bertanam buah strawberry.
“Dari situlah saya dapat pengetahuan mengenai cara perawatannya, lalu saya kembangkan tanaman ini hingga akhirnya sekarang sudah ada 500 polybag,” kata Sri.
Dari 500 pohon strawberry miliknya itu, usahanya tersebut sekarang telah membuahkan hasil, bahkan bisa menambah penghasilannya. Kini, setiap harinya Sri sudah bisa memanen dengan jumlah kemasan hingga 15 cup. Untuk harga jual per cup-nya dibanderol seharga Rp.10.000.
Dalam memasarkan hasil panennya, Sri mengaku cukup mudah. Media sosial menjadi salah satu alternatif untuk dijadikan sarana bisnis online bagi usahanya tersebut.
“Saat ini saya jualan hasil panen strawberry melalui medsos, dan alhamdulillah, setiap hari selalu diserbu pemesan. Bahkan masih banyak yang tidak kebagian,” ungkap Sri.
Ahmad Faisal, suami Sri, menambahkan, dirinya sangat mendukung bisnis istrinya yang saat ini tengah dikembangkan, meskpuni awalnya ia kurang mendukung.
“Dulu itu saya lebih cenderung istri fokus saja terhadap bisnis jualan pakaian di Pasar Pamarican. Namun, karena istri tetap ngotot, bahkan sudah ada bukti keberhasilan, ya akhirnya saya mendukungnya. Apalagi saat ini saya sendiri mengelola kelompok tani di sini. Mungkin ini bisa menjadi langkah konkrit menuju petani maju,” tuturnya.
Selain tengah mengembangkan bisnis tanaman holtikultura jenis strawberry, Ahmad juga saat ini sedang mengembangkan tanaman buah naga. Dirinya berharap pengembangan tanaman buah ini pun bisa berhasil seperti strawberry, dan mampu menjadi inspirasi bagi petani di wilayahnya.
“Langkah yang akan kami kembangkan juga nantinya ingin membuka agro wisata, dengan unggulan tanaman buah yang mampu menjadi nilai bisnis yang tinggi,” ungkap Ahmad.
Sementara itu, petugas BPP Kecamatan Pamarican, Oyon Rusdiana, mengatakan, pihaknya merasa bangga dengan apa yang sedang dilakukan oleh Sri Hartini. Menurutnya, petani seperti Sri yang akan menjadi solusi alternatif untuk memikat para petani lainnya agar bisa mengikuti jejaknya, hingga menjadikan bertani sebagai bisnis.
“Ke depannya, kami juga akan mengusahakan untuk terus memberikan pembinaan. Bahkan, untuk pengembangan bibit insya Allah kita akan koordinasikan dengan Dinas Pertanian,” kata Oyon. (Suherman/R3/HR-Online)