Minggu, Mei 4, 2025
BerandaBerita TerbaruHeboh Makanan Menyala saat Dibakar, Begini Penjelasan BPOM

Heboh Makanan Menyala saat Dibakar, Begini Penjelasan BPOM

Berita Kesehatan, (harapanrakyat.com),- Saat ini masyarakat sedang dihebohkan adanya kopi instan yang terbakar. Sebetulnya bukan kali pertama terjadi di Indonesia ada makanan menyala saat dibakar.

Sebelumnya sempat heboh juga ada biscuit, kerupuk, bihun, serta makanan olahan lain yang bisa terbakar. Sebetulnya hal ini dapat meningkatkan kewaspadaan masyarakat, tetapi efek sampingnya adalah heboh dan ketakutan yang seharusnya tidak perlu terjadi.

Dirangkum dari berbagai sumber, Minggu (30/09/2018), hampir semua makanan yang beredar di pasaran memakai bahan zat kimia sintetis, dengan tujuan untuk memanjangkan umur simpan, masa pakai, serta tampilan produk.

Penambahan zat ini tentunya bukan untuk mengubah kandungan dalam produk hingga dikonsumsi manusia. Karena, zat yang digunakan umumnya memang tidak menyebabkan infeksi maupun korban jiwa.

Penting pula untuk dicatat, bahwa minuman atau makanan menyala saat dibakar, tidak serta-merta menunjukkan adanya kandungan tertentu di dalamnya. Butuh pengujian lebih lanjut di laboratorium guna memastikan kandungan lainnya.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, menegaskan, minuman maupun makanan apapun yang menandung rantai karbon, berpori, serta punya kadar air rendah pasti akan menyala saat disulut api.

Bukan cuma kopi instan, makanan seperti kerupuk yang terbuat dari 75 persen tapioca, juga akan beraksi menjadi karbon ketika dibakar. Apalagi jika kerupuknya digoreng dengan minyak.

Selain kopi dan kerupuk, sempat juga beredar hoax mengenai biscuit mengandung lilin yang menyala ketika dibakar. Padahal, biscuit tersebut menyala saat dibakar lantaran mengandung pati yang tersusun, diantaranya dari unsure karbon.

Kemudian, ada juga mi instan yang sama halnya seperti kopi instan disebut mengandung bahan berbahaya, sebab ketika dibakar menyala. Padahal, mi instan menyala saat dibakar karena terbuat dari tepung, sama seperti bihun.

Pernah heboh pula tentang gorengan mengandung plastic. Sebetulnya plastic merupakan polimer yang sulit larut dalam minyak panas sekalipun. Jadi, terbakarnya gorengan saat disulut api lebih dimungkinkan karena minyaknya. (Eva/R3/HR-Online)

Orang tua takut-takuti anak dengan barak militer di Jabar

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tanggapi Orang Tua yang Takut-takuti Anak dengan Barak Militer

harapanrakyat.com,- Belakangan ini, beredar di media sosial potret sejumlah orang tua memposting kegiatan anaknya sembari menggunakan nama Dedi Mulyadi dan program barak militer sebagai...
Pendidikan siswa di barak militer Jabar

Dedi Mulyadi Tahan Tangis Saat Tunjukkan Momen Pendidikan Siswa di Barak Militer, Warganet Ikut Terharu

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, membagikan momen haru saat mendampingi puluhan siswa SMP di Purwakarta menjalani pembinaan di barak militer. Ia tampak menahan...
Truk di Garut hantam rumah dan pohon sampai rungkad

Gegara Pengemudi Ngantuk, Truk di Garut Hantam Benteng Rumah dan Pohon sampai Rungkad

harapanrakyat.com,- Sebuah truk di Garut, Jawa Barat, Minggu (4/5/2025) mengalami kecelakaan tunggal. Truk tersebut menabrak sebuah benteng rumah hingga jebol hingga merobohkan pohon tua....
Ole Romeny

Jelang Laga Timnas Lawan China, Ole Romeny Minta Masyarakat Indonesia Nonton di GBK

Timnas akan berhadapan dengan China dalam laga kesembilan grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Penyerang Timnas Indonesia, Ole Romeny meminta dukungan penuh...
Status Tanggap Darurat Bencana

Pergerakan Tanah Ancam 13 Rumah, Pemda Sumedang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana

harapanrakyat.com,- Pemerintah Kabupaten Sumedang, menetapkan status tanggap darurat bencana selama 7 hari kedepan, dalam penanganan pergerakan tanah yang mengakibatkan longsor di Dusun Sukaasih, Desa...
Bencana Pergerakan Tanah di Sumedang

Bencana Pergerakan Tanah di Sumedang, Jalan Kabupaten Terputus dan 13 Rumah Warga Terancam

harapanrakyat.com,- Bencana pergerakan tanah di Sumedang, Jawa Barat, terjadi saat hujan deras mengguyur sejak Sabtu (3/5/2025) petang hingga Minggu (4/5/2025) dinihari tadi. Akibat pergerakan...