Pangandaran, (harapanrakyat.com),- A Pranoto (47), warga pendatang asal Jawa Tengah (Jateng) yang sekarang tinggal di Dusun Pamugaran Desa Pangandaran Kab. Pangandaran mengembangkan budidaya terong harim laut, untuk meningkatlan hasil pertanian palawija.
Kepada HR, Pranoto mengaku, sejak kecil sudah hobi menanam tanaman. Berkat hobinya itu, dia memanfaatkan lahan seluas 400 bata untuk budidaya 7000 pohon terong. Budidaya yang dikelola bersama keluarga tersebut, memanfaatkan tanah harim laut.
Menurut Pranoto, harim laut cocok untuk pengembangan budidaya tanaman palawija seperti terong. Namun demikian, sementara ini pengembangan 7 ribu tanaman terong itu, masih dia anggap sebagai upaya uji coba.
Lebih lanjut, Pranoto menjelaskan, budidaya tanaman tering cukup dilakukan dalam jangka waktu tiga bulan, kemudian berbuah. Hasilnya, bisa dipanen dan dijual ke pasaran. âLumayan hasil dari usaha ini cukup memuaskan,â ungkapnya.
Bagi Pranoto, menanam terong di harim laut tergolong gampang. Alasannya karena kandungan tanah di sekitar harim laut Pangandaran cukup subur dan gembur. Selain itu, kontur tanah yang tidak keras itu juga memudahkan perawatan.
Pranoto menambahkan, terong harim laut berbeda dengan terong yang biasa di tanam di tempat lain. Dari segi rasa, terong harim laut lebih manis dan halus. Soal harga, imbuh dia, persatu kilogram terong dipatok RP 3-4 ribu.
âKami juga bertekad akan lebih mengembangkan budidaya tanaman terong hari ini. Salah satunya dengan membuka lahan yang lebih luas, agar bisa memenuhi kebuthan ekspor,â pungkasnya. (ntang/R4)