Banjar, (harapanrakyat.com),-
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) SMKR menilai Dinas Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora) Kota Banjar lemah dalam melakukan supervisi (pengawasan & bimbingan). Buktinya, Dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) di sejumlah sekolah mengalami pemotongan.
âSecara moral Disdik harus bertanggungjawab. Jangan mentang-mentang dana BSM penyalurannya langsung dari pusat, Disdik kemudian hanya berpangku tangan. Tetap saja, Disdik berperan dalam mengawasi sekolah dan dunia pendidikan di Kota Banjar,â ungkap Ketua LBH SMKR, Teteng Kustiadji SH.
Teteng mensinyalir, Disdik juga terlalu lemah dalam mengawasi penyaluran BSM tahun ini. Sampai-sampai Disdik kecolongan, dan tidak mengetahui adanya upaya tindakan pemotongan BSM di sejumlah sekolah tersebut.
Selain Disdikpora, Teteng juga meminta agar aparat berwenang, baik Polisi ataupun Kejaksaan segera bertindak dan mengusut dugaan tindakan pemotongan BSM, yang notabene bersumber dari anggaran keuangan negara itu.
Lebih lanjut, Teteng berharap, komite dan pihak sekolah tidak takut untuk melaporkan segala bentuk tindakan melawan hukum seperti pemotongan BSM. Kalaupun takut, pihaknya siap untuk mendampingi. âJangan takut, laporkan saja! Kita dari LBH siap membantu,â tandasnya.
Menurut Teteng, upaya dan tindakan pemotongan BSM yang terjadi di tingkat sekolah tersebut baru sekelumit kasus di Kota Banjar. Dia menyebutkan, masih banyak kasus-kasus lain yang menyangkut keuangan negara belum berhasil terungkap.
âSayangnya, masyarakat kita belum begitu berani melaporkan kasus-kasus seperti itu. Ini sebenarnya jadi kendala bagi kita,â katanya.
Sementara itu, Kepala Disdikpora Kota Banjar, H. Dahlan, SH.,M.Si, ketika beberapa kali dikonfirmasi HR, sedang tidak berada di tempat. Bahkan, ketika dihubungi via sms, Kadisdikpora belum memberikan tanggapan. (deni/Koran HR)