Berita Banjar, (harapanrakyat.com), Kehadiran Kotak Literasi Cerdas (Kolecer) di komplek Masjid Agung Banjar menjadi daya tarik sendiri bagi masyarakat. Pasalnya, kotak yang berisi berbagai literasi dari program Provinsi Jabar tersebut memudahkan masyarakat membaca buku.
Ramdani, petugas Kolecer, mengatakan, kehadiran tempat buku tersebut di Kota Banjar sejak awal April 2019 lalu yang langsung diberikan provinsi. Sejak dibuka sampai saat ini, masyarakat terbilang cukup antusias merespon keberadaannya.
“Saya kan pengganti Bu Ira (Pegawai Dinas Perpustakaan), dan saya mulai efektif sejak Mei 2019. Sejak saya bertugas, rata-rata pengunjung di angka 200-an,” jelasnya kepada Koran HR, Selasa (02/07/2019).
Salah satu upaya untuk memberikan kemudahan membaca masyarakat, Ramdani mengaku berinisiatif tidak mengunci lemari buku tersebut. Pasalnya, ia sempat mendengar beberapa masyarakat yang berkeluh kesah lantaran Kolecer dikunci.
Padahal, kata Ramdani, Kolecer merupakan salah satu fasilitas publik yang bisa dinikmati siapa saja dan kapan saja. Maka dari itu, ia juga meyakinkan Dinas Perpustakaan jika tidak dikunci akan aman dan baik-baik saja.
“Buku di sini totalnya kan 148 yang terdiri dari 80 buku langsung dari provinsi dan sisanya saya yang cari donatur. Setelah kemarin saya rekap, ternyata hanya 2 yang hilang. Karena ini tanggungjawab saya, otomatis ketika kehilangan saya yang mencarikan gantinya. Saya percaya warga Banjar baik-baik. Jika pun hilang, toh bukunya dibaca, dan bukan untuk kejahatan,” ucap Ramdani.
Meski diisi beragam buku, Ramdani menyebut akhir bulan Juli ini rencananya akan ada penyiangan buku supaya pembaca tidak bosan. Program ini akan dilaksanakan hingga Desember mendatang.
“Nanti akan ada dari Dinas Perpustakaan di sini yang rencananya akan membuat seperti ini di 5 titik, tapi ini dari sini, bukan dari provinsi,” terangnya.
Berkaitan cara memancing minat membaca buk masyarakat di Kota Banjar, Ramdani menilai perlu adanya kekompakan berbagai elemen untuk menumbuhkan minat baca serta budaya literasi.
“Paling efektif itu menurut saya adalah jemput bola serta berbagai kalangan harus memiliki pemikiran yang seirama untuk memajukan literasi. Berkaca pada para pegiat liteasi di Banjar, sosialiasi ke berbagai tempat itu perlu sekali. Kita juga sesekali datang ke TBM yang ada untuk diskusi. Saya harap di Banjar semakin maju kaya daerah lain,” pungkasnya. (Muhafid/Koran HR)