Banjar, (harapanrakyat.com),- Pasangan calon (paslon) Walikota dan Wakil Walikota Banjar dengan nomor urut 4, Hj. Ade Uu Sukaesih, SIP, M.Si-drg. H. Darmadji Parwirasetia, M.Kes., yang diusung 7 partai politik (parpol), yakni Partai Golkar, PPP, PKS, PAN, Gerindra, PKB dan PKPI, tetap optimis perhelatan Pilkada di Kota Banjar 28 Agustus 2013 mendatang akan berlangsung satu putaran.
Hal itu dikatakan Hj. Ade Uu Sukaesih kepada HR, sesaat setelah penetapan dan penentuan nomor urut pasangan calon, sekaligus launching calon Walikota dan Wakil Walikota Banjar, di Graha Banjar Idaman (GBI), Selasa (2/7).
Hj. Ade Uu juga mengatakan, dengan mendapat nomor urut 4, pihaknya harus optimis untuk bisa memenangkan dalam Pilkada Agustus mendatang. Sebab, besar atau kecilnya nomor urut bukan suatu masalah, yang penting harus tetap berjuang dan ikhtiar dengan sebaik-baiknya.
“Semua nomor itu baik, tidak ada yang tidak baik, dan harus optimis, tapi kita berjuang, berikhtiar, berkompetisi yang sehat dan baik, bukan saling menghujat. Dan semua calon bagus-bagus, tinggal masyarakat silahkan pilih yang terbaik,” katanya.
Lebih lanjut Hj. Ade Uu menyebutkan, bahwa nomor urut 4 selaras pula dengan 4 pilar kebangsaan yang mencakup Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Untuk itu ia akan memberikan yang terbaik bagi masyarakat Kota Banjar lima tahun kedepan, serta melanjutkan semua program yang telah dibangun Walikota Banjar sebelumnya selama 10 tahun ini.
“Harus menang satu putaran, Insya Alloh modal utama kita itu partai koalisi. Kalau kita solid, partai koalisi yang tergabung sekian persen, itu menjadi modal utama ibu. Dan alhamdulilah Partai Golkar dari bawah sampai atas mendukung untuk maju di Pilwalkot ini,” kata Hj. Ade Uu Sukaesih.
Sedangkan mengenai visinya, kata Hj. Ade Uu, hampir sama dengan visi Kota Banjar, yakni berlandaskan iman dan taqwa mewujudkan Kota Banjar mandiri dan sejahtera, serta menghormati budaya lokal.
“Bagaimana supaya budaya lokal itu yang Islami. Tetapi bukan berarti menghilangkan budaya lokal, namun menghargai budaya kita, bahwa warisan nenek moyang kita harus diwariskan dengan Islami, bukan berarti harus jadi tontonan, tapi jadi tuntunan,” jelasnya.
Kemudian untuk kemandirian Kota Banjar, dalam hal ini pemerintah harus mampu memfasilitasi masyarakat agar bisa mandiri. Dengan demikian, maka pemerintah dan semua masyarakat harus bersama-sama membangun kemandirian Kota Banjar.
“Mudah-mudahan pemerintah bisa memfasilitasi masyarakat agar bisa mandiri. Kalau sejahtera itu relatif, tergantung bagaimana kitanya, tapi Insya Alloh mari kita sama-sama membangun, bukan hanya pemerintahannya saja, namun membangun bersama masyarakat Kota Banjar,” katanya.
Hj. Ade Uu juga mengharapkan, bahwa siapa pun walikota terpilih nanti, yang penting mampu membawa masyarakat Kota Banjar semakin maju. (Eva/Koran-HR)
