Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Hari Raya Idul Adha menjadi momen yang dinantikan sebagian besar masyarakat Muslim untuk menikmati daging kurban, baik sapi maupun kambing. Namun, khusus daging hewan yang memiliki nama latin Capra aegagrus hircus ini yang kerap menjadi persoalan bagi banyak orang adalah bau prengus kambing. Berbeda dengan bau daging sapi yang tidak begitu menyengat.
Meski ada metode pengolahan daging kambing supaya tidak bau, namun masih sedikit sekali yang mampu saat penyembelihan dan setelahnya daging kambing tersebut tidak bau.
Muhammad Idris, warga Desa Rejasari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, mengaku sudah berulang kali menyembelih kambing. Bedanya, setelah disembelih daging yang belum diolah tersebut tidak berbau prengus.
“Ini yang sudah-sudah ya. Atas izin Alloh SWT, kambing yang saya sembelih alhamdulillah dagingnya tidak bau prengus. Saya tidak tahu ke depannya, karena ini atas kehendak Alloh,” kata pria yang akrab dipanggil Gus Idris, kepada Koran HR, Senin (12/08/2019).
Ia mengungkapkan, ihwal pola penyembelihan yang digunakannya sama seperti pada umumnya, yakni menggunakan golok yang tajam, membaca Ta’awudz serta membaca Sholawat kepada Nabi Muhammad SAW.
“Ya tidak ada yang beda, saya sama kok dengan orang lain saat menyembelih kambing. Yang berbeda, mungkin ini pengalaman dan saya memiliki keyakinan mengenai berkah dari solawat Nabi,” kata Gus Idris, yang juga Ketua Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor Kota Banjar.
Ia menjelaskan, dalam pembacaan sholawat tersebut sama saja dengan lainnya, serta tidak ada yang khusus dalam membaca sholawat. Sebab, semua sholawat menurutnya sama saja. Namun paling penting adalah bagaimana seseorang bisa berinteraksi dengan Nabi melalui sholawat tersebut.
“Memang ini dulu diajarkan oleh guru saya di Jember Jawa Timur. Beliau berpesan kepada saya untuk mengamalkan Al Qur’an dan memperbanyak membaca sholawat. Alhamdulillah berkah sholawat ini banyak kejadian yang memang di luar dugaan kita, seperti contohnya soal menyembelih kambing yang setelahnya tidak bau. Masyarakat juga banyak yang meminta saya untuk menyembelih kambing, dan alhamdulillah tidak ada yang bau,” imbuhnya.
Gus Idris menambahkan, memperbanyak membaca sholawat kepada Nabi Muhammad merupakan salah satu bentuk kecintaan umat Islam kepada junjungan-Nya. Selain membacanya, ia juga mengajak untuk mencontoh akhlak Rosul.
“Kembali lagi, soal penyembelihan itu semua atas izin Alloh SWT, dan ini saya yakin berkah sholawat. Selain kambing, biasanya saya menyembelih kelinci, dan alhamdulillah dagingnya tidak bau,” kata Gus Idris.
Sementara itu, Agus Ahmad Fauzi, salah seorang pemuda, mengaku sudah menyaksikan puluhan kali kambing yang disembelih Gus Idris tidak bau prengus. Ia pun sempat mengamati berbagai hal yang dilakukan saat menyembelih, namun ternyata sama saja dengan kebanyakan orang.
“Saya heran dengan beliau, mungkin ini salah satu keberkahan dari sholawat. Bau prengus Kambing hilang setelah disembelih. Biasanya kan harus melalui proses diolah dulu, ini tidak. Mudah-mudahan saja kita mendapatkan keberkahan sholawat,” ungkap Agus. (Muhafid/Koran HR)