Parigi, (harapanrakyat.com),- Banjir yang melanda wilayah Kabupaten Pangandaran dalam sepekan ini, ternyata tak hanya merendam ratusan rumah warga, tetapi tak sedikit pula areal persawahan yang turut terendam banjir.
Setelah areal persawahan seluas 256 hektar di Kecamatan Kalipucang terendam banjir, hal serupa pun ternyata terjadi di Kecamatan Parigi. Akibat ratusan hekter sawah terendam banjir, di Dusun Pasirkiara, Desa Karangbenda, Kecamatan Parigi, membuat tanaman padi di areal sawah tersebut mengalami layu dan rusak.
Supyan (45), petani asal Dusun Pasirkiara Desa Karangbenda Kecamatan Parigi mengatakan, rusaknya tanaman padi yang terendam banjir itu bisa berdampak buruk terhadap perkembangan padi tersebut. Karena, apabila padi– dalam istilah petani sudah “Ayeuh” (rusak)–, maka tidak tertutup kemungkinan padi tersebut tidak akan tumbuh dan malah membusuk.
“Sekarang petani di blok Pasirhuni Dusun Bojongmalang Desa Karangbenda sedang merasakan kekhawatiran, karena kalau kondisi padinya sudah “ayeuh”, ditakutkan padi tersebut tidak tumbuh kembali,” kata Supyan.
Menurut Supyan, untuk memperbaiki pohon padi yang “ayeuh” itu sangat rumit, karena bonggolan padi harus diikat dari bawah sampai atas dalam tiga kali ikatan, kemudian ditanam kembali dengan dibantu oleh pijakan batang dari bambu, supaya posisi padi tegak dan tidak tumbang.
Dari pantauan HR di lapangan, areal pesawahan di wilayah Kabupaten Pangandaran yang diterjang banjir, mayoritas mengalami nasib yang sama. Tidak sedikit petani yang mengeluh dengan kondisi tersebut, karena padi yang ditanam dan menjelang panen, terendam banjir. Dengan kondisi ini dipastikan banyak petani yang mengalami kerugian. (Syam/R2/HR-Online)