Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Tim monitoring dan evaluasi (Monev) wilayah 4 Provinsi Jawa Barat, melakukan peninjauan lapangan program pembangunan rumah tidak layak huni (Rutilahu) di Kota Banjar, Jum’at (11/10/19).
Tinjauan langsung ke lapangan itu dimaksudkan untuk melihat progres pembangunan fisik di Kelurahan Banjar, Kecamatan Banjar.
Salah satu anggota tim monev, Muhammad Sudarmono mengatakan, sebagai tim yang ditugaskan di Banjar, pada prinsipnya mengenai bantuan program Rutilahu harus disesuaikan dengan konsep pembangunan yang sudah direncanakan.
Selain itu, katanya, untuk konstruksi pembangunan juga harus memenuhi syarat rumah tahan gempa, dengan mengutamakan struktur bangunan.
“Kalau ada ketidaksesuaian tetap akan kita beri arahan dan peringatan, karena harus sesuai dengan RAB yang direncanakan. Termasuk kita juga selalu memantau kinerja di lapangan,” kata dia.
Adapun yang menjadi titik tekan dalam peninjauan, lanjut Sudarmono, mengenai masalah progres fisik pembangunan meliputi tiga unsur, diantaranya keselamatan bangunan, kesehatan yang meliputi pencahayaan dan MCK dan yang terakhir kecukupan ruang.
“Jadi yang menjadi titik tekan kita di lapangan mengenai progres fisik,” jelasnya.
Di tempat yang sama Tim Fasilitasi Lapangan Kelurahan Banjar, Bagus Ginanjar Hermawawan mengatakan, total ada 40 unit rumah yang masuk program Rutilahu di kelurahan Banjar tahun 2019.
“Saat ini tahap penyelesaian realisasi pembangunan fisik sudah mencapai 80 persen,” pungkasnya. (Muhlisin/R5/HR-Online)