Minggu, Juni 8, 2025
BerandaBerita BanjarTempat Festival Domba akan Dibangun di Situ Leutik Kota Banjar

Tempat Festival Domba akan Dibangun di Situ Leutik Kota Banjar

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Meski belum memiliki regulasi yang mengatur soal pengelolaan tempat wisata Situ Leutik yang berada di Desa Cibeureum, Kecamatan Banjar, namun di tahun 2020 ini Pemerintah Kota Banjar kembali akan menggelontorkan anggaran untuk membangun tempat festival adu ketangkasan domba.

Destinasi wisata Situ Leutik merupakan aset milik pemerintah kota yang setiap tahunnya selalu dibangun. Untuk pengelolaannya, destinasi wisata tersebut rencananya akan diserahkan kepada pemerintah desa setempat.

Terkait dengan hal itu, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Banjar, Nana Suryana, mengatakan, aturan pengelolaan destinasi wisata Situ Leutik belum ada karena asetnya masih belum diserahkan sepenuhnya kepada Disporapar.

“Belum ada penyerahan aset dari pemerintah kota ke Disporapar, jadi belum ada SK-nya, karena itu regulasinya pun belum ada,” katanya. Kepada Koran HR, Senin (03/02/2020).

Ia juga menjelaskan, untuk ke depannya Situ Leutik akan dikelola oleh Desa Cibeureum melalui MoU antara Disporapar Kota Banjar dengan Pemerintah Desa Cibeureum. Hal itu dikarenakan Situ Leutik berada di wilayah Desa Cibeureum.

Lebih lanjut Nana mengatakan, regulasi yang akan mengatur soal pengelolaan Situ Leutik juga akan dikeluarkan oleh pemerintah desa melalui Peraturan Desa (Perdes), sehingga peraturan tersebut yang akan menjadi dasar untuk pengelolaannya.

“Nanti aturannya dari Perdes, jadi dasarnya dari situ, termasuk soal persentasi-persentasinya yang akan masuk ke pendapatan daerah, dan itu nanti ditentukan ketika MoU,” jelasnya.

Nana menambahkan, meski belum sah diserahkan ke desa, namun saat ini pengelolaannya sudah dilakukan oleh pihak desa, mengingat pengunjung ke Situ Leutik sudah cukup ramai. Sehingga, perlu dikelola meskipun belum ada regulasi yang mengaturnya.

“Sementara masih sama desa, kalau ada uang dari parkir atau yang lainnya, itu digunakan untuk kebersihan dan perawatan. Kalau ada pengunjung kan pasti kotor, jadi perlu dibersihkan. Tapi pengunjung tidak dipatok harga, sedikasihnya saja,” ujarnya.

Selain itu, pembangunan juga akan terus dilaksanakan. Karena menurut Nana, dengan terus diperindah akan mampu menarik pengunjung untuk datang dan berwisata ke Situ Leutik.

“Pembangunan ada tiap tahun juga, kan tempat wisata, harus diperindah lagi supaya menarik pengunjung. Tahun sekarang juga ada pembangunan untuk tempat festival domba,” terang Nana.

FKM Soroti Pembangunan di Situ Leutik

Belum adanya regulasi yang mengatur soal pengelolaan tempat wisata Situ Leutik, menjadi sorotan Forum Keluarga Mahasiswa (FKM) Kota Banjar. Terlebih adanya rencana pembangunan baru di lokasi tersebut.

Ketua FKM Kota Banjar, Awwal Muzakki Al Kautsar, mengatakan, pihaknya merasa kecewa dengan pembangunan destinasi wisata Situ Letik yang terkesan tanpa perencanaan matang.

“Seperti hanya membangun-membangun saja. Seharusnya kan dari awal juga sudah direncanakan akan dikelola oleh siapa. Sampai sekarang, atau sejak pembangunan yang sekarang selesai, ternyata juga belum ada pengelolanya,” katanya, kepada Koran HR, Selasa (04/02/2020).

Sedangkan, mengenai regulasi pengelolaan, harus secepatnya diterbitkan. Karena, dampak buruk dari tidak adanya regulasi akan berakibat fatal. Seperti halnya penarikan parkir dan lainnya bisa dikategorikan sebagai pungli (pungutan liar).

Pihaknya juga mengecam dengan adanya rencana pembangunan tambahan di kawasan destinasi wisata tersebut. Menurutnya, sebelum ada pembangunan tambahan, tentunya harus dibuat dulu regulasi dan ditetapkan pengelolanya.

“Yang sekarang pengelolanya saja belum jelas, tapi sudah mau dibangun lagi. Sebaiknya pengelolaannya dulu, kalau seperti itu terkesan hanya untuk menyerap anggaran saja,” ujarnya.

Awwal juga mengatakan, FKM akan mendorong pemerintah kota melalui audiensi dengan Walikota Banjar, untuk secepatnya dibuatkan regulasi dan kejelasan soal pengelola Situ Leutik. Namun, pihaknya pun terlebih dahulu akan mengkajinya. (Rizki/Koran HR)

Lori Bambu Asal Garut

Lori Bambu Asal Garut Viral, Ramai Dijajal Warga dari Luar Kota

harapanrakyat.com,- Lori bambu permainan tradisional asal Garut, Jawa Barat, viral di dunia maya. Rel lori terbuat dari pelepah daun pohon aren yang biasanya dibongkar...
Presiden Berikan Hadiah Mewah

Pasca Kemenangan Timnas Indonesia Lawan China, Presiden Berikan Hadiah Mewah untuk Pemain

Kemenangan Timnas Indonesia melawan Timnas China disambut suka cita. Bahkan Presiden Indonesia, Prabowo berikan hadiah mewah bagi para pemain Timnas atas kemenangan tersebut. Presiden Prabowo...
Pool Damri Banjar Pangandaran

Wali Kota Sarankan Pool DAMRI Banjar Pangandaran di Terminal: Agar Semua Warga Bisa Terlayani

harapanrakyat.com,- Wali Kota Banjar, Jawa Barat, Sudarsono menyarankan lokasi Shelter atau Pool DAMRI Banjar Pangandaran berada di Terminal Tipe A Banjar, tidak berada di...
Mudah, Begini Cara Membuka iPhone Tanpa Home Button

Mudah, Begini Cara Membuka iPhone Tanpa Home Button

Cara membuka iPhone tanpa Home button ternyata cukup mudah. Hal ini bisa pengguna gadget praktikan saat tombol tersebut sedang rusak atau bermasalah. Dengan demikian,...
Misteri Kematian Guru ASN

Misteri Kematian Guru ASN di Pangandaran, Kuasa Hukum Keluarga Korban Sebut Polisi Ogah Lakukan Ekshumasi

harapanrakyat.com,- Sudah setahun lebih pihak kepolisian dari Polres Pangandaran, Jawa Barat, dan Polresta Cilacap melalui Polisi Sektor Sidareja, Jateng masih belum dapat mengungkap misteri...
Suami Ditangkap karena Curi Kelapa, Ibu Rumah Tangga di Ciamis Menangis

Suami Ditangkap karena Curi Kelapa, Ibu Rumah Tangga di Ciamis Menangis: Saya Bingung, Anak Masih Bayi

harapanrakyat.com,- Indawati (40), seorang ibu rumah tangga warga Desa/Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, tak kuasa menahan tangis saat suaminya dijemput dan ditangkap polisi...