Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Untuk mengungkap sejarah Lakbok, Karangtaruna dan tokoh masyarakat Lakbok akan menyelenggarakan Kirab Pentas Seni dan Budaya yang akan dilaksanakan pada pertengahan Bulan Februari 2020 mendatang.
Pemerhati Sejarah dan Budaya Lakbok, Joko Permana, saat dikonfirmasi koran HR, Senin (03/02/2020) lalu, membenarkan, rencana pertunjukkan pentas seni dan budaya tersebut.
Menurut Joko, tujuan pertunjukan tersebut sebagai bentuk rasa cinta terhadap Lakbok. Sehingga, perlu adanya pengetahuan yang mendalam atas sejarah yang dikaitkan dengan Lakbok itu sendiri.
Dimana saat ini, lanjut Joko, masih belum ada orang yang mampu menceritakan secara detil soal sejarah Lakbok yang sebenarnya.
“Kita sebagai pemuda, ingin membuka sejarah keberadaan Lakbok. Selain itu, kita juga sambil memperkenalkan lokasi yang akan dijadikan wahana wisata di Lakbok ini. Makanya kami sengaja mengambil lokasinya di jalan pasung,” terangnya.
Lakbok, kata Joko, mempunyai sejarah yang kuat dengan latar belakang Kerajaan Galuh dan sekitarnya. Namun sayang, belum satu pun yang bisa menceritakan secara gamblang terkait sejarah Lakbok.
Padahal, Lakbok memiliki banyak sekali cerita sejarah yang harus digali dan dikenalkan kepada khalayak. Selama ini, Lakbok dikenal sebagai lumbung padi, itu salah kaprah. Yang benar, Lakbok adalah lumbung pangan.
“Karena kalau lumbung padi, pasti masyarakat identiknya jika Lakbok itu gudangnya padi. Padahal Lakbok itu adalah lumbung pangan. Apapun jenis pangan ada di Lakbok. Nah hal ini pula yang akan kita kemukakan nanti saat pagelaran pentas seni dan budaya,” terang Joko.
Untuk seni dan budaya yang akan ditampilkan nanti, terang Joko, diantaranya adalah pagelaran wayang kila (wayang yang dibuat dari jerami padi dan bambu). Pementasan wayang kila mempunyai cerita tentang babad alas Lakbok.
“Insyaallah jika tidak ada halangan wayang kila akan kita pentaskan. Wayang kila ini tidak sembarangan orang atau dalang yang mampu menjalankannya. Karena wayang kila ini identik dengan hal mistik. Makanya tak sembarang orang yang mampu menjadi dalangnya. Disini juga baru ada satu dalangnya, itu pun kini telah menjadi warga Kota Banjar,” terangnya.
Masih menurut Joko, Lakbok adalah sebuah wilayah bersejarah yang konon hingga saat ini belum ada yang bisa memecahkannya, termasuk dengan keberadaan situs-situsnya. Padahal. Banyak siloka Lakbok yang telah berubah menjadi sebuah kenyataan.
Dihubungi terpisah, Gerry, tokoh pemuda Lakbok, mengatakan, untuk lebih memeriahkan pelaksanaan pentas seni dan budaya mendatang, pihaknya kini tengah membuat film dokumenter terkait sejarah dan cerita nyata Lakbok.
“Untuk pentas wayang kila sepertinya kita mendapatkan hambatan dan tidak akan bisa dipentaskan. Namun, mudah-mudahan saja sih bisa, kini tengah kami usahakan. Yang menjadi kendala pementsan wayang kila itu adalah sosok dalangnya. Sementara dalangnya, itu baru satu yaitu orang Banjar. Jadi kita mungkin nanti akan mendahulukan film dokumenternya dulu,” katanya.
Gerry juga mengatakan, jika Wayang kila itu sebenarnya bukan seni yang berasal dari Lakbok. Melainkan milik kota Banjar. “Lakbok itu hanya mempunyai kidungnya saja. Untuk wayang kila itu milik kota Banjar. Maka dari itu, dalam pagelaran nanti kita akan sembari berdiskusi dan mengungkap sejarah Lakbok yang sebenarnya. Karena selama ini, sejarah Lakbok kan belum ada satu pun yang mengetahui secara jelas,” katanya.
Masih menurut Gerry, pelaksanaan pentas seni dan budaya yang akan digelar nanti, bertujuan untuk mempersatukan persepsi masyarakat Lakbok serta mengembangkan edukasi Lakbok, agar menjadi sebuah wilayah yang berpotensi tinggi dalam pengembangan ekonomi. (Suherman/Koran HR)