Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Wabah virus Corona tidak hanya mengakibatkan stok masker dan APD (Alat Pelindung Diri) menipis di RSUD Kota Banjar. Rupanya RSUD Ciamis juga mengalami hal yang sama.
Kekosongan masker dan APD diakui oleh Direktur RSUD Ciamis, dr Rijali Sopiyan. Bahkan dia mengatakan saat ini stok masker hanya cukup untuk satu bulan.
Kondisi ini mendorong RSUD Ciamis untuk membuka pengumuman penerimaan bantuan masker dan APD. Pengumuman itu disebar melalui pelbagai media sosial.
“Stok masker cukup untuk satu Minggu,” ujar dr Rijali kepada HR Online, Selasa (24/3/2020).
Dia menambahkan RSUD Ciamis sudah mendapatkan bantuan APD dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, namun jumlahnya sangat terbatas.
“Rasa khawatir pasti ada , makanya kita berusaha mencari persediaan ke manapun. Termasuk nyari bantuan. Kita juga pesan ke beberapa penyedia, bekerjasama juga dengan Dinkes Kabupaten dan Provinsi,” kata dr Rijali.
Dalam pengumuman yang beredar, RSUD Ciamis tidak hanya menerima APD, namun juga menerima bantuan berupa makanan sehat dan multivitamin yang akan disalurkan bagi tenaga medis dan pasien terduga Covid-19.
“Kami di sini hanya membuka bantuan untuk barang saja dan tidak berupa uang. Kalau masyarakat ada yang ingin membantu bisa hubungi Letin Muliawati, di nomor 085-315-808-182,” tandasnya.
Warga Prihatin Stok Masker di RSUD Ciamis Menipis
Sementara itu dukungan kepada tenaga medis yang berjuang di garda terdepan penanganan Covid-19 datang dari berbagai lapisan masyarakat.
Salah satunya Nisa, warga Pamalayan yang mengaku prihatin dengan terbatasnya APD di RSUD Ciamis, termasuk masker. Padahal, kata dia, jika tenaga medis berjuang menangani Corona tapi APD terbatas, itu sama saja seperti berperang tanpa diberi senjata.
“Di sini dukungan dari masyarakat memang sangat perlu. Mari kita dukung dan doakan para tenaga medis di Kabupaten Ciamis sehat selalu dan diharapkan tidak ada warga Ciamis yang terkena Covid-19,” katanya.
Nisa juga mengajak warga untuk mematuhi imbauan pemerintah agar tidak sering ke luar rumah jika tidak ada keperluan mendesak.
“Kita juga sebagai warga harus bantu tenaga medis di rumah sakit dengan patuh kepada imbauan dari pemerintah, tidak kumpul-kumpul, cuci tangan dan jaga kebersihan, jangan sampai tenaga medis kewalahan karena ulah kita,” kata Nisa. (Fahmi/R7/HR-Online)
 menipis di RSUD Kota Banjar, namun juga di RSUD Ciamis.){kind=link}