Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Ratusan massa dari Desa Bangunsari, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat menggeruduk Mapolsek Pamarican, Rabu (08/04/2020) malam.
Ratusan massa yang terdiri dari para pemuda dan tokoh masyarakat datang ke Polsek Pamarican dikabarkan menengahi perselisihan antara salah saeorang polisi dengan pemuda yang juga warga Tanglar, Desa Bangunsari Kecamatan Pamarican.
Akibat banyaknya massa yang datang mengepung Polsek Pamarican, Polres Ciamis pun turun tangan untuk melakukan negosiasi dengan massa.
Petugas kepolisian dari Polres Ciamis berharap massa membubarkan diri, mengingat dalam situasi genting karena wabah Corona. Kerumunan massa dalam skala besar riskan terjadi penyebaran virus Corona.
Namun lagi lagi, massa enggan untuk meninggalkan Mapolsek Pamarican bahkan mereka mengaku siap untuk menunggu hingga pagi demi kejelasan kasus tersebut.
Meri, salah seorang tokoh masyarakat Desa Bangunsari, mengatakan, aksi massa tersebut terjadi akibat adanya perselisihan antara anggota polisi dengan pemuda di desanya.
“Tunggu dulu ya, saya belum bisa menjelaskan secara detail, karena kami masih melakukan negosiasi dengan pihak kepolisian. Intinya kami di sini tengah menuntut keadilan, dan mengawal agar hukum bisa berlaku kepada siapapun termasuk anggota kepolisian,” terangnya sebelum masuk ke ruang perundingan.
Dari Mapolsek Pamarican Pihak yang Bertikai Diarahkan ke Polres Ciamis
Hingga berita ini diunggah, upaya negosiasi di tingkat Polsek Pamarican belum menemukan titik temu.
Anggota polisi beserta para saksi dan pihak terkait dalam perselisihan tersebut diarahkan untuk berangkat ke Polres Ciamis guna tindak lanjut penyidikan.
Meski massa masih penasaran dengan kelanjutan kasus tersebut, aparat kepolisian dari Polres Ciamis berhasil menenangkan emosi massa, sehingga massa pun bubar kembali ke rumahnya masing masing.
Pantauan HR Online di lapangan, kejadian tersebut sempat menyita perhatian masyarakat sekitar. Ratusan personil Dalmas terlihat berjaga-jaga di pertigaan Kertahayu dengan atribut lengkap. Warga pun sempat kaget dan takut karena mengira ada situasi genting yang membahayakan wilayahnya. (Suherman/R7/HR-Online)
Berita ini sudah dilakukan perbaikan pada tanggal 9 April 2020 pukul 11.45 WIB. Dalam berita sebelumnya terdapat kesalahan dan kami sudah melakukan perbaikan. Terima kasih.
Redaksi