Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Waspada penyebaran virus Covid-19, jajaran Polres Kota Banjar, memeriksa kesehatan sejumlah anak punk yang ada di wilayah Kota Banjar, Jawa Barat, Kamis (09/04/2020).
Sejumlah anak punk tersebut ditest suhu tubuhnya, kemudian dimasukan ke bilik antiseptik, dan pakaiannya disemprot cairan disinfektan, selanjutnya diajak senam AW S3 (sehat, semangat, senang).
Wakapolres Banjar, Kompol. Ade Najmulloh, mengatakan, pemeriksaan tersebut dilakukan sebagai bentuk kepedulian Polres Banjar, sekaligus upaya pencegahan merebaknya Covid-19.
“Polres Banjar peduli akan itu, dan semua ini sebagai upaya pencegahan. Setelah diperiksa suhu tubuhnya mereka pada normal,” terangnya.
Menurut Wakapolres Banjar, saat ini keberadaan anak punk tidak hanya berkembang di kota besar saja, tapi kini komunitas tersebut sudah merambah hingga ke daerah pelosok.
Tak terkecuali Kota Banjar sendiri yang menjadi tempat persinggahan dan bertemunya anak punk dari berbagai daerah, baik yang berasal dari Jawa Barat maupun Jawa Tengah.
Ia menyebutkan, rata-rata usia mereka belasan hingga 20 tahunan. Bahkan, beberapa di antaranya ada usia SD kelas 5 dan 6. Di antara mereka juga terdapat perempuan.
Menyikapi keberadaan anak punk tersebut, Polres Banjar tetap melakukan tindakan hukum dan menangkapnya jika mereka melakukan tindak pidana.
Selain itu, pihaknya juga sering melakukan pembinaan terhadap mereka untuk membawa kembali ke jalan yang normal, seperti anak-anak pada umumnya.
“Kita sebagai masyarakat juga memiliki tanggung jawab moral untuk menyadarkan mereka. Anak punk yang melakukan aksi kejahatan di jalanan itu karena mereka terjebak dengan situasi saja,” ujar Ade Najmulloh.
Pihaknya berharap, masyarakat dan orang tua yang anaknya terjebak dalam komunitas tersebut untuk menghadapinya dengan bijak, karena mereka masih ada peluang untuk kembali ke jalan yang benar, terlebih saat mewabahnya penyebaran Covid-19.
“Saat ini jangan sampai komunitas anak punk menjadi carier penyebaran virus Corona yang berdampak akan semakin meluas penyebarannya di Indonesia,” pungkasnya. (Muhlisin/R3/HR-Online)