Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Malang menimpa seorang purnawirawan TNI yang tak bisa melanjutkan perjalanan karena tidak ada kendaraan. Dirinya tengah berjalan kaki menuju Majenang, Jawa Tengah, ketika massa menuduhnya sebagai maling di Ciamis. Massa yang beringas memukulinya hingga babak belur.
Awal kejadian, seorang laki-laki paruh baya dihentikan warga di Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis. Warga mengerubunginya, seorang warga bertanya, tapi sebelum laki-laki tersebut menjawab, warga lainnya memukulnya yang diikuti warga lain. Pria tersebut babak belur dihajar massa.
Belakangan diketahui pria paruh baya tersebut merupakan seorang pensiunan TNI. Korban sedang menuju Majenang, namun mobil elf yang ditumpanginya hanya sampai Ciamis. Dia terpaksa turun dan karena tidak ada kendaraan, dia melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Saat berjalan kaki itulah, dia dihentikan warga dan berakhir dengan pengeroyokan.
Dari KTP korban, diketahui korban bernama Asep Saepudin (53), warga Kabupaten Bandung Barat. Namun dari pengakuan korban, saat ini dia tinggal sendirian di Tasikmalaya.
Plt Humas Polres Ciamis, Magdalena, membenarkan ada seorang purnawirawan TNI yang babak belur dihajar massa.
“Iya itu purnawirawan, namanya Asep, usia sekitar 50-an, pensiun muda. Dia dari Tasik turun di Alun-alun Ciamis, tujuannya ke rumah saudaranya. Karena tidak ada kendaraan, dia kemudian jalan kaki. Sampailah dia di Bojong di Masjid,” kata Magdalena kepada HR Online, Sabtu (9/5/2020).
Kondisi masyarakat yang penuh kecurigaan membuat warga yang menjumpai laki-laki tersebut gelap mata dan memukulinya.
“Kondisi saat ini masyarakat penuh kecurigaan, ketika ditanya itu, belum menjawab sudah langsung dipukuli. Kalau memang dicurigai, harusnya diamankan, tapi jangan dipukuli,” lanjut Magdalena.
Menurut Magdalena, korban tadinya berniat pergi ke rumah saudaranya di Majenang. “Dia di Tasiknya juga kan tinggal sendirian, sebatang kara, jadi dia mau ke rumah saudaranya itu,” terangnya.
Menurut Magdalena, korban sudah diobati dan diantar lagi ke rumahnya di Tasik. Korban diantar oleh anggota Polsek Cijeungjing.
“Kondisi korban luka-luka, tapi nggak sampai parah, korban juga tidak akan menuntut, korban memaafkan, dia menyadari kondisi gini, tapi jangan terjadi lagi seperti ini,” kata Magdalena.
Korban tidak akan menuntut warga yang telah memukulinya. “Beliau sudah memaafkan, karena kondisi seperti ini, dia nggak mau memperpanjang,” ucapnya.
Saat ini, kata Magdalena, Polres Ciamis melakukan patroli rutin ke kawasan-kawasan rawan kejahatan. Masyarakat juga diimbau untuk waspada.
“Situasi sekarang seperti ini, yang kekurangan butuh makan, sedang kerja sulit. Kalau imannya nggak kuat bisa gelap mata. Masyarakat diimbau tidak lengah dan giatkan Siskamling,” tandasnya. (Fahmi/R7/HR-Online)