Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Pasien PDP di Ciamis Jawa Barat terhitung per hari Selasa (12/5/2020) tercatat nihil atau tidak ada lagi penambahan pasien di rumah sakit yang diawasi terduga Covid-19. Data terakhir sebanyak 52 pasien dalam pengawasan atau PDP sudah dinyatakan selesai diawasi.
Juru Bicara PIK (Pusat Informasi dan Koordinasi) Covid-19 Kabupaten Ciamis, Bayu Yudiawan, mengungkapkan, dalam empat hari terakhir atau setelah diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sudah tidak ada lagi tambahan pasien PDP di seluruh rumah sakit di Kabupaten Ciamis atau warga Ciamis yang dirawat di rumah sakit daerah lain.
“Ahamdulilah pada peta sebaran kasus Covid-19 di 37 wilayah Puskesmas terdapat grafik yang menggembirakan per hari ini, dimana pasien PDP di Ciamis sudah nihil atau tidak ada lagi penambahan,” ujarnya, Selasa (12/05/2020).
10 Pasien PDP di Ciamis Meninggal Dunia
Bayu mengatakan tidak adanya penambahan pasien PDP tidak lepas dari pelaksanaan PSBB di Ciamis yang berjalan efektif. Menurutnya, selama diberlakukan PSBB, angka migrasi warga dari daerah lain terdapat penurunan.
“Tentu ada pengaruh dari turunnya angka migrasi. Karena seorang pasien dinyatakan PDP tidak hanya memiliki gejala yang mengarah ke Covid, tetapi juga karena adanya riwayat perjalanan dari daerah lain, terutama dari daerah zona merah,” terangnya.
Bayu menambahkan, dari total 52 PDP di Ciamis, 10 orang diantaranya meninggal dunia. Namun pasien PDP yang meninggal dunia seluruhanya karena penyakit penyerta atau bukan karena Covid-19. “Sementara pasien PDP sisanya sudah dinyatakan sembuh,” ujarnya.
Sementara untuk pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Ciamis hingga Selasa (12/5/2020) masih terdapat 5 kasus, dengan rincian dua pasien sembuh dan tiga lagi masih melakukan perawatan isolasi mandiri di rumahnya. Ketiga pasien positif yang tengah menjalani perawatan terdapat di Kecamatan Banjarsari dan Pamarican.
“Untuk ODP atau orang dalam pemantauan masih terdapat 43 orang yang tersebar di 13 wilayah puskesmas. Jumlah ODP di Ciamis selama pandemi sebanyak 1896 orang. Namun sebanyak 1853 orang sudah dinyatakan selesai pemantauannya,” ujarnya.
Waspadai Lonjakan Pemudik Jelang Idul Fitri
Sedangkan jumlah pemudik atau masuk dalam kategori orang pelaku perjalanan (OPP) di Ciamis selama pandemi corona mencapai 41.006 orang. Dari jumlah itu sebanyak 35.606 orang sudah selesai dilakukan pengawasan dan sebanyak 5.460 orang masih dalam pengawasan.
Menurut Bayu, sebelum diberlakukan PSBB, memang sempat terjadi lonjakan pemudik yang pulang ke Ciamis atau mencapai 2000 orang. Namun begitu, kata dia, dari jumlah pemudik tersebut tidak menyumbang pasien PDP.
“Meski pasien PDP di Ciamis dari pemudik tidak ditemukan, namun kami tetap memberlakukan kepada mereka untuk melakukan isolasi mandiri. Hal itu adalah protap yang wajib dilakukan guna memutas rantai penyebaran Covid-19,” katanya.
Bayu juga mengatakan pihaknya kini tengah mewaspadai terjadi peningkatan pemudik pada jelang Idul Fitri. Apalagi pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan yang mengaktifkan kembali moda transportasi seperti bus dan kereta api.
“Selama PSBB pun sebenarnya masih berdatangan pemudik. Namun jumlahnya tidak sebanyak sebelum PSBB. Kami tetap menghimbau kepada warga Ciamis yang berada di perantauan untuk tidak pulang dulu guna memutus rantai penyebaran Covid-19. Kami berharap pasien PDP di Ciamis tidak ada lagi penambahan, termasuk tidak ada lagi penambahan pasien positif Covid-19,” pungkasnya. (Fahmi2/R2/HR-Online)