Berita Ciamis (harapanrakyat.com).- Sejumlah sekolah di beberapa kecamatan di Kabupaten Ciamis, sudah boleh buka dan menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) awal Agustus 2020 nanti.
Hal tersebut menyusul adanya pengumuman dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, yang menyatakan sekolah di 257 kecamatan zona hijau di Jabar, sudah boleh menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka.
Di Kabupaten Ciamis sendiri, baru ada 30 persen Kecamatan yang masuk zona hijau. Jumlah tersebut berdasarkan data dari Gugus Tugas COVID-19 Ciamis.
Juru Bicara COVID-19 Ciamis Bayu Yudiawan, mengatakan, secara keseluruhan, Kabupaten Ciamis berdasarkan hasil evaluasi kewaspadaan, masuk zona biru untuk Jabar. Sementara secara nasional, masuk zona rendah risiko atau zona kuning.
“Di Ciamis juga ada beberapa kecamatan di Ciamis zero kasus. Dari 27 Kecamatan, 30 persennya itu zona hijau dan boleh menggelar KBM tatap muka,” ujar Bayu, Rabu (29/7/2020) siang.
Meski demikian, secara teknis pihaknya masih menunggu kajian dari PIKOBAR. Itu menjadi dasar Gugus Tugas COVID-19 Ciamis untuk pembukaan sekolah dengan melihat implementasi penerapan protokol kesehatan.
“Meskipun telah ada aba-aba untuk sekolah kembali buka, tapi secara resmi menunggu SK atau edaran yang secara langsung mereview kesiapan wahana untuk melaksanakan protokol COVID-19,” jelas Bayu.
Gugus Tugas COVID-19 Ciamis juga akan segera berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan sekolah, berkaitan dengan kesiapan dalam upaya pencegahan penularan COVID-19. Karena meskipun zona hijau, potensi penularan bisa saja terjadi.
“Kita akan melihat kesiapan sekolah di Kecamatan yang masuk zona hijau. Kalau sudah siap tentu boleh buka. Insya alloh dalam seminggu ini bisa selesai. Di awal Agustus untuk membolehkan sekolah menggelar KBM tatap muka langsung,” katanya.
Sekolah yang Boleh Buka Baru SMA/SMK
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Ciamis Tatang menuturkan, untuk tahap awal ini sekolah yang boleh menggelar KBM, hanya SMA/SMK. Itu pun kewenangannya di Provinsi Jabar.
Namun pihaknya telah melakukan rapat dan sosialisasi dalam persiapan sekolah belajar tatap muka.
“Kita sudah rapat terkait kesiapan belajar tatap muka. Sudah dipersiapkan ketika zona hijau melakukan tatap muka terbatas dengan menerapkan protool kesehatan. Guru, Kepala sekolah, pengawas maupun peserta didik harus siap,” katanya.
Protokol kesehatan yang harus diterapkan di sekolah seperti pakai masker, menyediakan cuci tangan, cek suhu dengan Thermo gun, lingkungan sekolah disemprot disinfektan dan jaga jarak antar bangku sekitar 1,5 meter. Bahkan tak menutup kemungkinan dengan sistem sif kelas.
“Sekarang tahapannya kan SMA/SMK, ketika berjalan lancar baru SD dan SMP juga dibuka. Sampai saat ini Ciamis masih zona kuning jadi proses belajar masih menggunakan daring dan mobile teacher,” ucapnya.
Disdik Ciamis pun perlu melakukan musyawarah dengan sekolah, pengawas dan komite untuk kembali melaksanakan belajar tatap muka.
“Memang yang sulit pengawasannya itu ketika pulang atau sebelum berangkat sekolah. Khawatir peserta didik berkumpul tidak langsung pulang. Karena tidak semua di lingkungan sekolah, ada yang naik angkot,” jelasnya.
Kami lebih berpikir bertahan menjalankan program pemerintah dengan belajar sistem daring. Menurutnya lebih baik menunda tatap muka daripada terjadi hal yang tidak diinginkan. (Fahmi2/R8/HR Online)