Berita Tasikmalaya, (harapanrakyat.com),- Pembelajaran tatap muka di Kota Tasikmalaya, yang rencananya akan imulai pada Septembr 2020, terpaksa batal dilaksanakan.
Batalnya pelaksanaan pembelajaran tatap muka tersebut lantaran sampai saat ini belum ada satupun sekolah tingkat SD dan SMP yang mengajukan verifikasi standar pembelajaran dengan protokol kesehatan ketat.
Hal sama juga terjadi pada sekolah-sekolah tingkat SMA dan SMK. Sekolah-sekolah yang ada di Kota Tasikmalaya tersebut tidak ada yang mengajukan verifikasi agar sekolahnya bisa menggelar pembelajaran tatap muka.
Walikota Tasikmalaya, H Budi Budiman, mengatakan, keputusan tersebut berdasarkan rapat evaluasi Tim Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
“Hingga hari ini belum ada satupun sekolah tingkat SD dan SMP yang mengajukan diri untuk verifikasi standar pembelajaran protokol kesehatan. Hal serupa juga berlaku pada tingkat SMA dan SMK,” ujarnya, Rabu (26/8/2020).
Lanjut Budi, apabila sekolah belum siap, maka pihaknya tidak bisa mengambil risiko untuk memaksakan pembelajaran tatap muka.
“Karena itu, untuk sementara proses belajar mengajar akan tetap dilaksanakan secara daring,” tegasnya.
Saat ini, kata Budi, pemerintah sudah menyediakan lebih dari 400 titik jaringan internet, dan wifi gratis di setiap kelurahan dan kecamatan.
“Pemerintah sudah sediakan internet dan wifi gratis lebih dari 400 titik. Ini bisa dimanfaatkan siswa dan siswi untuk belajar daring,” kata Budi.
Budi menambahkan, saat ini pun memang masih ada pembelajaran tatap muka yang dilakukan di sejumlah wilayah terpencil. Namun hal itu dilakukan lantaran terbatasnya jaringan internet di wilayah tersebut.
“Masalah pembelajaran tatap muka yang selama ini masih ada, harus disikapi bersama, terkait keterbatasan jaringan di wilayah terpencil,” katanya.
Budi juga berencana mengumpulkan provider yang ada di Kota Tasikmalaya, untuk mencari solusi bersama dalam upaya peningkatan. perluasan dan penguatan jaringan internet. (Apip/R7/HR-Online)