Jenis batuan sedimen menjadi material pembentuk Bumi. Batuan sedimen menjadi jenis batuan yang cukup penting. Bagaimana tidak, batuan sedimen bahkan menjadi salah satu bahan baku utama dari planet bumi ini.
Apabila Anda perhatikan di sekitar, maka akan terlihat banyak batuan di atas tanah. Batuan ini merupakan komponen yang cukup penting di planet bumi.
Bahkan, tanah yang menjadi media tanam juga sebenarnya berasal dari batu. Melalui proses penguraian yang panjang, batu berubah menjadi tanah yang halus dan tidak lagi keras.
Terdapat tiga jenis batuan yang ada di Planet Bumi. Kini kita akan membahas mengenai batuan yang paling penting, yaitu batuan sedimen.
Baca Juga: Struktur Penyusun Bumi yang Paling Utama & Karakteristiknya!
Definisi dan Jenis Batuan Sedimen
Batuan adalah suatu kumpulan atau agregat dari mineral yang berada dalam keadaan mengeras atau membeku.
Selain itu, batuan juga terkenal sebagai benda alam yang menjadi penyusun utama materi Bumi. Berdasarkan penelitian, pembentukan batuan bahkan memakan waktu hingga jutaan tahun.
Siklus batuan berawal dari terbentuknya batuan beku, pelapukan batuan beku, pergerakan batuan, sedimentasi, metamorfosis, hingga pencairan magma kembali.
Apa Itu Batuan Sedimen?
Melansir dari Wikipedia, batuan sedimen memiliki arti sebagai batuan yang terbentuk di atas permukaan Bumi dengan kondisi suhu dan juga tekanan rendah.
Batuan sedimen ini berasal dari batuan yang telah lebih dulu terbentuk. Kemudian batuan tersebut mengalami pelapukan, erosi, hingga terangkut oleh air, es, atau udara.
Setelahnya jenis batuan sedimen akan mengendap dan berkumpul menjadi endapan hingga terbentuk sedimen. Sedimen menjadi jenis batuan terbanyak atau dominan di Bumi, yaitu mencapai 75 persennya.
Baca Juga: Pabrik Berlian di Perut Bumi Ditemukan, Usianya Miliaran Tahun!
Ciri-Ciri Batuan Sedimen
Dalam mengenal batuan sedimen, Anda perlu memahami ciri khusus mereka. Hal itu agar lebih mudah dalam membedakannya.
Ciri pertama batuan sedimen terlihat pada strukturnya. Sedimen memiliki struktur yang berlapis karena terjadinya diagenesis, sejak saat sedimen mengendap.
Endapan sedimen tersebut kemudian tidak hanya murni sedimen saja, tetapi bercampur dengan materi lainnya. Sehingga endapan yang memadat dan menjadi batuan sedimen memiliki struktur yang berlapis.
Batuan sedimen memiliki ciri khas warna yang terang, seperti putih, abu-abu terang, atau bahkan kuning. Namun, ada juga sedimen yang berwarna gelap seperti coklat, merah, bahkan hitam.
Selanjutnya ciri dari jenis batuan sedimen adalah bentuknya yang bermacam-macam. Ada batuan sedimen yang sangat bundar, bundar saja, sedikit bundar, sedikit runcing, runcing biasa saja, dan sangat runcing.
Semua warna dan bentuk batuan sedimen tersebut akan tergantung dengan komponen penyusunnya.
Terakhir, ciri batuan sedimen terlihat dari permukaannya yang terdiri atas tiga macam, yaitu kasar, sedang, dan halus.
Jenis atau Klasifikasi Batuan Sedimen
Macam-macam batuan sedimen terbagi menjadi tiga, yaitu berdasarkan pengendapannya, tenaga pengangkut, dan juga tempat pengendapan.
Berikut klasifikasi batuan sedimen berdasarkan cara pengendapannya.
- Batuan sedimen klastik: Berasal dari batuan yang sudah ada sebelumnya dan kemudian pecah hingga mengendap di darat atau air. Contohnya batu breksi.
- Sedimen kimiawi: Berasal dari proses kimia, seperti larutan yang mengendap. Contohnya batu kapur.
- Batuan sedimen organik: Dari sisa-sisa tubuh makhluk hidup dan mineral yang dihasilkannya. Contohnya adalah batu karang.
- Sedimen vulkanik: Jenis batuan sedimen yang berasal dari letusan gunung berapi yang mengendap. Contohnya breksi.
Selanjutnya ada klasifikasi sedimen berdasarkan tenaga pengangkut, yaitu:
- Sedimen aeris atau aeolis: Diendapkan oleh angin. Contohnya tanah pasir.
- Sedimen aquatis: Diendapkan oleh air. Contohnya batu konglomerat.
- Batuan sedimen glasial: Oleh gletser atau es. Contohnya morena, drumlin.
Baca Juga: Asal Muasal Terbentuknya Benua dan Samudra, Bagaimana Sejarahnya?
Terakhir, ada klasifikasi batuan sedimen yang muncul berdasarkan tempat pengendapannya. Berikut penjelasannya:
- Sedimen terestrial: Pengendapan terjadi di darat. Contohnya batu pasir.
- Seimen marine: Pengendapan terjadi di laut. Contohnya gamping.
- Batuan sedimen fluvial: Pengendapan yang terjadi di sungai. Contohnya batu lempung.
- Sedimen glasial: Pengendapan di daerah bersalju atau es. Contohnya batu morena.
Itulah berbagai contoh batuan sedimen beserta klasifikasinya. Keberadaan batuan satu ini sangat bermanfaat di Bumi.
Keberadaan jenis batuan sedimen tersebut bermanfaat di kehidupan, mulai dari sebagai bahan bangunan, perabot rumah, bahan industri konstruksi, bahan bakar, pupuk tanaman, dan masih banyak lagi. (R10/HR-Online)
