Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Kabupaten Pangandaran bebas rumah reyot tahun 2021. Hal tersebut adalah target Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata.
Jeje menilai saat ini pembangunan infrastruktur di 10 Kecamatan yang ada di Kabupaten Pangandaran telah merata. Sehingga tidak muluk-muluk apabila target tahun 2021 tidak ada lagi rumah warga Pangandaran yang reyot dan tidak layak huni.
“Selama 4 tahun saya menjadi Bupati Pangadaran, pembangunan untuk kebutuhan publik seperti sarana prasarana, dan fasilitas umum hampir rampung,” katanya, Kamis (3/9/2020).
Jeje juga mengklaim, kegiatan pembangunan berjalan cukup baik, bahkan masyarakat Pangandaran telah merasakan manfaatnya.
“Misalnya akses transportasi sudah semakin lancar, sehingga bisa meningkatkan roda perekonomian masyarakat,” katanya.
Menurut Jeje, saat jalan-jalan tak memadai sebagai akses transportasi, warga Pangandaran mengalami kesulitan saat ingin menjual hasil buminya. Apalagi waktu tempuhnya juga lama lantaran akses jalan jelek.
“Dulu ketika jalan masih jelak, kalau ada warga dari desa-desa ingin menjual hasil buminya ke kota, itu sudah untung kalau sampai balik modal,” katanya.
Kendala masyarakat saat itu adalah waktu yang lama dan kendaraan mudah rusak saat mengirim barang. Ini berbeda dengan kondisi saat ini, akses jalan bagus sehingga tidak ada lagi kendala, dan masyarakat mendapat keuntungan.
“Bagi saya, memberi pelayanan kepada masyarakat Pangandaran tidak hanya sebatas pembangunan infrastruktur saja. Karena ini masih banyak target yang ingin saya capai untuk masyarakat Pangandaran,” katanya.
Target Pangandaran Bebas Rumah Reyot Tahun 2021
Jeje menyebutkan, salah satu targetnya adalah tidak ada lagi warga Pangandaran yang tinggal di rumah reyot. Selain itu, perekonomian masyarakat juga stabil dan anak-anak mendapatkan pendidikan yang layak.
“Ke depanya saya tidak ingin ada masyarakat Pangandaran yang rumahnya masih reyot dan tidak layak huni,” katanya.
Jeje menjelaskan, kunci meningkatkan roda perekonomian masyarakat adalah melalui pelaku usaha IKM (Industri Kecil Menengah) dan UKM (Usaha Kecil Menengah).
“Rancangan kami ke depan, Pangandaran punya toko modern yang semua produknya berasal dari IKM dan UKM,” terangnya.
Jeje mengakui saat ini toko modern tidak bisa mengakomodir produk dari para pelaku usaha lokal. Karena itu Jeje bertekad ke depan akan memfasilitasi hal tersebut. (Ceng2/R7/HR-Online)