Ciamis (Harapanrakyat.com),- Sejumlah guru madrasah dari Perkumpulan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Madrasah Indonesia atau PPKMI Ciamis melakukan audiensi dengan Bupati Ciamis Herdiat Sunarya di Ruang Opproom Setda Ciamis, Jumat (18/9/2020).
Dalam pertemuan itu, guru madrasah non PNS ini mengusulkan terkait kesejahteraan guru yang bernaungan dari Kementrian Agama. Hal itu pun telah tersampaikan pada 2 tahun lalu kepada Bupati Ciamis.
“Kita mengusulkan kepada Bupati tentang kesejahteraan guru honorer. Usulan itu kita sampaikan 2 tahun lalu kepada beliau. Jadi spesifikasinya kita meminta bantuan dalam bentuk apakah stimulan atau program oleh Pemkab Ciamis,” ujar Ketua PPKMI Ciamis, Taufiq Mansyur.
Taufik menjelaskan, dulu Bupati Ciamis berencana mengalokasikan anggaran Rp. 1 juta per tahun kepada guru non PNS madrasah dan yang tidak mempunyai tunjangan.
“Dahulu itu bukan waktu kampanye, tapi setelah jadi Bupati, beliau pak Herdiat menyampaikan janji untuk mengalokasikan anggaran Rp. 1 juta per tahun untuk satu orang guru non PNS dan non tunjangan,” jelasnya.
Taufiq menjelaskan, PPKMI Ciamis sebelumnya telah mengirim proposal ke bagian Kesra Setda Ciamis. Namun, ternyata dari kesra terkait yang namanya intensif itu tidak ada alokasi anggaranya dan berbenturan dengan regulasi.
“Maka dari itu, kami merevisi lagi proposal itu dalam bentuk sebuah kegiatan seperti workshop dan seminar. Tetapi kemudian, kesra menyebut bahwa ini anggaranya bisa ke pendidikan bukan ke Kesra. Tapi kami ingin hanya ingin ada bantuan. Jadi terserah nomenklaturnya itu dari mana,” tegasnya.
Taufiq menambahkan, dalam pertemuan ini PPKMI Ciamis sepakat meminta kejelasan. Baik kesepakatan bersama atau hitam diatas putih terkait alokasi anggaran dari Bupati Ciamis untuk guru non PNS dan non tunjangan.
“Kami menagih janji Bupati Ciamis, jadi hasilnya kami ingin adanya kesepakatan bersama tentang alokasi anggaran Rp. 1 juta per tahun bagi guru non PNS dan non tunjangan agar bisa terealisasi,” terangnya.
Bupati Ciamis Upayakan Usulan PPKMI
Bupati Ciamis Herdiat Sunarya mendukung upaya para guru madrasah dalam memperjuangkan alokasi anggaran. Namun program tersebut terhenti sementara karena data dari Kemenag Ciamis terus berubah.
“Datanya juga berubah terus, ada yang 2 ribu, 3 ribu bahkan nyampai 8 ribu guru non PNS dan non tunjangan. Maka, kami pending dulu sebelum data itu benar. Karena, ini menyangkut uang negara jadi jangan gegabah,” kata Herdiat.
Menurutnya, saat ini data guru non PNS dan non tunjangan itu sebanyak 1.386 orang. Jadi dengan Rp. 1 juta setiap orangnya, anggaran sekitar Rp. 1,3 miliyar.Untuk alokasi anggaran dalam bentuk lain. Namun pihaknya tetap akan mengusahakannya.
“Saya akan usahakan usulan PPKMI Ciamis ini, untuk Rp 1 juta per tahun per guru. Tapi aturan alokasi anggaaran ini harus benar jangan sampai salah dan menimbulkan masalah. Nantinya akan dapat itu benar-benar guru honorer yang belum tersentuh sama sekali ,” tuturnya. (Ferry/R9/HR Online)