Berita Tasikmalaya (harapanrakyat.com),- Program BSB atau Bantuan Sosial Beras dari Kementerian Sosial mulai tersalurkan bulan Agustus ini, termasuk wilayah Kota Tasikmalaya, Jabar.
Sayangnya, bantuan sosial tambahan untuk KPM PKH tersebut dikeluhkan para penerimanya.
Beras bantuan tersebut ternyata penuh dengan kutu dan belatung. Masyarakat pun protes dan menggeruduk Pemkot Tasikmalaya, Senin (28/9/2020).
Warga bersama LSM Peradaban Demokrasi Indonesia (PADI) melakukan audensi dengan Pemkot Tasik, memprotes bantuan beras yang tidak layak konsumsi tersebut.
Korlap Audensi sekaligus warga Bojong, H Wahyu menyebut, masyarakat Bojong khususnya, menerima beras dari program BSB sangat tidak layak konsumsi.
“Bagaimana bisa pemerintah membagikan beras seperti itu, tidak layak konsumsi, penuh kutu dan belatung,” jelas H Wahyu.
Dengan adanya temuan tersebut, lanjut Wahyu, masyarakat menuntut, Walikota Tasikmalaya, H Budi Budiman, agar memperingatkan Bulog untuk lebih memperhatikan kelayakan beras.
Apalagi warga penerima bantuan beras berkutu tersebut satu kampung dengan Wali Kota.
“Walikota jangan membiarkan rakyatnya yang satu kampung dengannya, menerima atau mengkonsumsi beras yang seperti tercampur pasir,” tegasnya.
“Tuntut Bulog karena memberikan beras yang tidak manusiawi kepada masyarakat Tasik,” ungkapnya lagi.
Lanjutnya, sebagai warga Bojong yang tergabung dalam LSM PADI, ia meminta sedikit rasa kemanusiaan dari dalam hati Walikota agar rakyatnya sejahtera.
“Kalau pihak Pemkot tidak tahu bahwa Bulog membagikan beras tidak layak, kenapa pembagian itu TKP nya melibatkan Kelurahan, salah satu contoh kelurahan Panglayungan,” kata Wahyu.
Pihaknya pun heran dengan sikap Muspika dan Dinas Sosial yang seolah menutup mata dengan adanya beras program BSB yang tidak layak konsumsi ini.
Akan Panggil Bulog
Sementara itu, salah satu Kepala Bidang Dinas Sosial Kota Tasikmalaya Nana, menyebut, pihaknya akan menyampaikan keluhan masyarakat kepada Bulog.
“Kami sudah mengundang Bulog ke sini, namun tidak hadir. Nanti kami sampaikan temuan ini ke Bulog,” katanya.
Lanjut Nana, jika nanti warga menemukan lagi beras tidak layak konsumsi maka beras tersebut jangan mau menerimanya,
“Kembalikan saja, untuk apa beras jelek tidak layak konsumsi, program BSB ini kan program pemerintah,” pungkas Nana. (Apip/R8/HR Online)