Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Keturunan Raja Galuh, Rd. Rasich Hanif Radinal, menyebut penginjak Batu Patilasan Situs Karangkamulyan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat memakai pemandu dari luar.
Rd Hanif juga mengklarifikasi pernyataannya terkait kondisi Situs Karangkamulyan. Sebelumnya Rd Hanif sempat angkat bicara perihal pengunjung yang menginjak Batu Patilasan Situs Karangkamulyan.
Baca Juga: Siapa Pelaku Penginjak Batu Patilasan Karangkamulyan Ciamis?
Ia juga meminta warga Tatar Galuh Ciamis berjiwa besar dan menjadikan momen tersebut sebagai momen untuk memperbaiki diri.
“Mari bersama kita jadikan kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua. Terlebih untuk dapat memahami hikmah di balik kejadian ini. Mari bersama kita lakukan intropeksi sehingga kejadian seperti hal ini tidak terulang lagi di situs sejarah manapun,” ungkapnya.
“Seperti halnya mengetahui kondisi situs tersebut tidak tertutup pagar. Tidak adanya papan aturan/tata tertib, pemandu yang tidak mendapatkan pembinaan yang cukup, dan mungkin hal lain lagi yang harus menjadi perhatian kita semua,” lanjutnya.
Baca Juga: Pengunjung Injak Patilasan Karangkamulyan, Ini Kata Raja Galuh Ciamis
Belakangan Rd Hanif meralat keterangannya. Menurutnya, di Situs Karang Kamulyaan sudah terpasang papan tata tertib berkunjung. Papan tersebut berada di gerbang masuk pintu utama situs.
“Para Juru Pelihara/Juru Kuci sudah mendapatkan pembinaan dari pihak pemerintah daerah. Dimana A Taufiq (penginjak Batu Lambang Peribadatan di Situs Karangkamulyaan), tidak didampingi juru pelihara/juru kunci resmi dari Situs Karangkamulyan, namun dengan pemandu luar,” jelasnya.
Begitu juga dengan Situs Batu Patilasan, kondisinya sudah dipagar. Memang bukan dengan pagar menjulang tinggi, melainkan pagar yang masih memungkinkan untuk pengunjung melihat dengan jelas Batu Patilasan.
“Permintaan maaf telah disampaikan, mari kita berbesar hati untuk dapat memaafkan sehingga menjadi pelajaran yang baik di masa depan,” katanya. (Fahmi/R7/HR-Online)
Editor: Ndu