Berita Ciamis (Harapanrakyat.com),- Hujan deras di Ciamis, Jawa Barat, menimbulkan sejumlah bencana. Mulai dari rumah ambruk dan benteng atau tembok penahan tebing (TPT) sawah ambruk akibat tidak kuat menahan air hujan yang terus mengguyur.
Tahrir, Anggota Tagana Ciamis membenarkan bagian dapur rumah milik Yanto Heryanto (28) yang beralamat Dusun Cisaar, Desa Kertahayu, Kecamatan Pamarincan, Kabupaten Ciamis ambruk. Menurut Tahrir, kondisi dapur rumah Yanto memang sudah lapuk namun hujan deras memperparahnya sehingga ambruk.
“Kejadiannya Senin (19/10) terjadi pukul 07.30 WIB. Kondisinya dari awal sudah lapuk tapi hujan deras terus mengguyur sehingga semakin parah akhirnya ambruk. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini kerugian sekitar Rp 10 juta,” ujar Tahrir.
Menurut Tahrir, ketika dapur ambruk penghuni rumah sedang berada pada tengah rumah. Saat itu sedang terjadi hujan deras sebagian wilayah Ciamis. Tiba-tiba penghuni rumah mendengar suara gemuruh pada bagian belakang rumah yang ternyata dari dapur yang ambruk.
“Jadi penyebab rumah ambruk karena kondisinya yang lapuk. Warga setempat bergotong-royong membereskan material bangunan,” ungkapnya.
Hujan deras di Ciamis juga menyebabkan benteng sawah atau tembok penahan tebing dengan tinggi 3 meter dan lebar 9 meter ambruk. Akibatnya sekitar 15 hektar area persawahan terancam longsor. Kejadiannya, Dusun Lumbungsari, Desa Pamarican, Kecamatan Pamarican.
Baehaki Efendi, Anggota Tagana Ciamis mengatakan benteng sawah ambrol terjadi pada Senin sekitar pukul 04.00 subuh. Ia menyebut longsor ini perlu mendapatkan penanganan segera. Karena khawatir sawah dan kolam yang berada pada bagian atas berpotensi akan terbawa longsor.
“Kalau hujan deras di Ciamis kembali terjadi khawatir longsor meluas. Jadi perlu penanganan segera mungkin. Rencananya bersama masyarakat sementara akan menutup benteng yang longsor dengan tanah,” pungkasnya. (Dadang2/R9/HR-Online)
Editor: Dadang